Reporter : Fahril Elly
blokTuban.com - Bulan Ramadan 1443 Hijriyah merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi umat Islam di seluruh dunia. Seperti antusias masyarakat Kabupaten Tuban, Bulan Ramadaan memberikan kesan yang menyenangkan dibanding dua tahun sebelumnya.
Mereka rela mengantri panjang agar mendapatkan bubur Muhdhor gratis khas Timur Tengah di halaman Masjid Al Muhdhor Tuban Jalan Pamuda, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban.
Bubur tersebut dibuat oleh warga keturunan Arab. Uniknya yang memasak bubur tersebut adalah semua laki-laki. Bubur tersebut merupakan tradisi yang sudah dilakukan sejak tahun 1937.
Bubur yang terbuat dari bahan utama daging kambing tersebut memiliki aroma yang khas. Membuat puluhan warga mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berebut rela mengantri untuk mendapatkan Bubur Muhdhor.
Tradisi pembagian Bubur Muhdhor di Kampung Arab tersebut dilakukan sepanjang bulan Puasa Ramadan mulai pukul 16.30 atau sebelum waktu buka puasa di ruas Jalan Pemuda Tuban.
Pria, wanita, anak-anak bahkan orang tua berdesak-desakan, sambil menenteng piring atau mangkuknya untuk menunggu pembagian Bubur Muhdhor. Seperti yang diungkapakan oleh Nida (17), dirinya mengaku selalu mengantri di Masjid Muhdhor sejak kecil setiap bulan Ramadan tiba.
"Setiap Ramadan dari kecil saya selalu ikut mengantri, rasanya enak semua anggota keluarga di rumah suka jadi saya rela untuk mengantri panjang," ungkap Nida kepada blokTuban.com, Senin (4/4).
Ramadan tahun ini, menurut Nida sekaligus menjadi pengobat kerinduan warga masyarakat Kota Tuban terhadap bubur legendaris itu. Tahun ini adalah tahun pertama Bubur Muhdhor dibagikan kembali setelah dua kali Ramadan Bubur tersebut tidak dibagikan.
Hal tersebut dikarenakan pandemi Covid-19 pada tahun sebelumnya, membuat pembagian bubur tidak dilakukan untuk menghindari kerumunan masyarakat.
Bubur yang dibuat dari beras biasa dengan dicampuri bumbu gulai, daging kambing, santan, garam dan rempah-rempah yang didatangkan langsung dari Timur Tengah. Untuk membuat bubur tersebut, setiap harinya menghabiskan 10 kilogram daging kambing dan 30 kilogram beras.
Bubur tersebut dibuat langsung di halaman Masjid Al Muhdhor oleh empat warga keturunan Arab. Bubur yang dimasak selama kurang lebih dua jam diaduk tanpa henti dan dimasak di sebuah tungku besar setinggi satu meter.
Pembuatan Bubur Muhdhor pada saat itu dimaksudkan untuk takjil buka puasa dan dibagikan kepada seluruh umat Islam terutama bagi warga kurang mampu dan tetangga sekitar Masjid.
Pada akhirnya semua orang sangat menyukai Bubur Muhdhor, sehingga pengurus Masjid Muhdhor memperbolehkan semua warga masyarakat Tuban atau bahkan masyarakat luar Tuban dapat mengantri untuk mendapatkan bubur khas Timur Tengah tersebut. [Fhel/Ali]