Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Tradisi pingitan merupakan salah satu tradisi sebelum menikah yang masih berlangsung di beberapa wilayah yang ada di Indonesia, termasuk di Suku Jawa. Pada umumnya, tradisi pingitan ini dilakukan calon pengantin beberapa hari menjelang pernikahan.
Konon dalam adat Jawa, pingitan umumnya dilakukan selama satu hingga dua bulan. Kendati demikian, saat ini masa pingitan disesuaikan dengan calon pengantin karena adanya beberapa faktor. Salah satunya pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.
“Di pingit kalau cara Jawa biasanya 40 hari, tapi sekarang banyak yang cuma beberapa minggu saja,” ungkap Widji Mustofa, Sesepuh Desa Patihan, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban kepada blokTuban.com, Minggu (27/3/2022).
Adanya beberapa faktor tersebut, membuat pingitan saat ini hanya dilangsungkan secara singkat. Cukup satu sampai dua minggu atau bahkan beberapa hari saja. Meskipun terlihat kuno, tradisi pingitan memiliki makna atau tujuan tersendiri.
Dikatakan pria ramah ini, jika pingitan bertujuan agar calon pengantin terhindar dari segala hal yang tidak diinginkan. Termasuk adanya godaan dari pihak lain yang membuat hati menjadi goyah.
“Biar tidak ada godaan dari orang lain, kalau calonnya perempuan biar nggak tergoda sama laki-laki lain,” terangnya saat ditemui di kediamannya.
Selain menghindari hal yang tidak diinginkan, pingitan biasanya juga dimanfaatkan perempuan untuk belajar perihal mengurus pekerjaan rumah tangga kepada orang-orang terdekatnya. Seperti memasak ataupun membersihkan rumah, untuk menghilangkan kebosanan selama di rumah saja.
Sementara itu, dikutip dari lama inibaru.id pingitan juga dilakukan dengan tujuan untuk membangun rasa rindu dari kedua mempelai, karena tidak bertemu beberapa waktu. Dengan begitu, pada hari pernikahan, diharapkan pengantin merasakan sensasi yang tak biasa dirasakan sebelumnya.
Lebih lanjut, tradisi pingitan juga bisa melatih kesabaran dan adanya rasa percaya kepada pasangan. Sebab, adanya jarak yang jauh membuat pasangan saling percaya agar menghilangkan kecemasan dan kekhawatiran yang berlebih. [Sav/Ali]