Reporter: Nurul Khoiriyah
blokTuban.com – Minyak goreng hingga saat ini masih menjadi incaran banyak orang, karena stocknya yang langka serta harganya yang mahal. Seperti terjadi di Pasar Besar Tuban.
Sebelumnya, harga minyak goreng ditentukan oleh Pemerintah. Namun, mulai (17/3/2022), Pemerintah mencabut aturan HET (Harga Eceran Tertinggi) minyak goreng kemasan. Kemudian, harga minyak akan diserahkan ke mekanisme pasar dengan menyesuaikan nilai keekonomiannya.
Hal tersebut merujuk pada pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto pada Selasa (15/3) lalu. Pernyataan tersebut disampaikan usai rapat terbatas tentang minyak goreng yang diadakan di Istana Jakarta.
Harga minyak goreng di pasar Tuban sendiri berkisar antara Rp.48.000/dua liter atau Rp.24.000/liter. Harga itu naik dua kali lipat dengan harga yang diberikan oleh Pemerintah beberapa waktu lalu. Yang mana hanya berkisar Rp,14.000/liternya saja.
“Harga minyak goreng sekarang mahal, Rp.48.000/dua liter,” ungkap Aisyah (36) salah satu penjual minyak goreng di Pasar Besar Tuban saat ditemui Jumat (18/3/2022).
Kenaikan harga minyak goreng tersebut, tentunya mempengaruhi penjualan. Menurutnya, masih tetap ada yang beli, akan tetapi yang beli dapat dihitung dengan jari.
“Kalau yang beli ya masih ada, namanya minyak goreng kan memang kebutuhan sehari-hari. Tapi ya gitu, sedikit yang mau beli,” lanjutnya.
Sedangkan untuk stock minyak goreng sendiri di beberapa Alfamart, Indomaret, dan toko-toko di pasar tampak kosong.
Salah satu penjual lain di Pasar Besar Tuban, Ira (45) menyatakan bahwa memang harga minyak goreng sudah mulai naik, dan saat ini minyak goreng di tokonya masih kosong.
“Iya memang harga naik mulai hari ini, tapi saat ini stock minyak goreng di toko saya masih kosong. Mungkin nanti kalau sudah ada stock lagi, harga jualnya sekitar Rp.24.000-Rp25.000/liternya,” ungkapnya. [Rul/Ali]