Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Warga Desa Suwalan, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban selama musim penghujan di tahun 2022 mendapat teror dari ular piton. Bukan hanya seekor ular yang tiba-tiba muncul dan mamakan hewan ternak pliharaan warga, tapi sudah enam ekor ular yang keluar.
Ular piton keenam meneror warga ditangkap pada Kamis (17/3/2022) oleh Lasmijan (50). Ular sepanjang lebih dari tiga meter itu, ditangkap dari sungai setempat, saat kakek tersebut sedang menjala ikan.
"Pas tadi pagi mau ambil ikan dari perangkap yang saya pasang di sungai tiba-tiba di dalam perangkap tersebut sudah ada ularnya,” ujar Lasmijan sambil memegang ular Piton sepanjang 3 meter lebih itu di rumahnya.
Informasi dari lapangan, selama musim penghujan sejak Januari sampai maret 2022 banyak ular yang berkeliaran dipemukiman warga. Bahkan beberapa hewan peliharaan sudah menjadi korban keganasan ular piton tersebut.
“Kemarin kambing warga juga dimakan ular, selain itu ayam dan bebek juga banyak yang hilang diduga juga dimakan ular tersebut,” lanjut Lasmijan saat ditemui di rumahnya.
Kakek pencari ikan itu, mengaku kebingungan antara melepaskan kembali ular ke habitatnya atau menjualnya. Ia berharap, ada yang mau membelinya, sebab kalau dilepaskan ada resiko akan menyantap hewan ternak warga kembali.
“Mau dijual ya gak laku, kalau yang kemari di bawa orang Lamongan tapi kalau yang ini gak tau mau dikemanakan,”katanya pria ramah itu.
Kepala Dusun Suwalan, Desa Suwalan, Suroto memberikan himbauan kepada warganya agar lebih berhati-hati ketika mencari ikan di sungai. Biasanya musim hujan seperti ini banyak ular yang keluar dari sarangnya.
“Saya minta kepada warga lebih berhati-hati saja ketika mencari ikan di sungai. Untuk hewan ternak sementara jangan didekatkan dengan sungai tersebut karena rawan di makan ular,” sambung perangkat desa setempat.
Dikatakan lagi oleh Lasmijan bahwa dirinya telah menangkap ular piton keenam kalinya. Tiga ekor ular mati di perangkap ikan, satu ekor dikembalikan ke sungai, dan satu ekor lainnya dibeli oleh warga Lamongan. Sementara satu ekor ular terakhir masih disimpan di rumahnya, sebab masih bingung mau diapakan. [Ali]