Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Siapa sih yang tidak mengenal warung bawah tanah di Kabupaten Tuban. Tempat kuliner yang berada di Desa Tunah, Kecamatan Semanding itu memiliki tiga menu andalan, yaitu becek mentok, belut dan babat.
Menu tersebut disajikan dalam bentuk babat goreng, belut rica dan goreng. "Dalam sehari belut habis 10 Kilogram, mentok bisa 10 sampai 16 ekor, dan lele empat Kg," kata pemilik warung, Marjikan kepada blokTuban.com, Minggu (13/3/2022).
Menu yang disajikan kepada pecinta kuliner cukup terjangkau. Untuk lele porsi besar harganya Rp25.000, belut Rp30.000/porsi, becek mentok Rp25.000/porsi. Untuk minumannya istimewa karena khas Tuban yaitu legen dan toak. Ditambah es tes dan es jeruk.
Disinggung omset dalam sebulan, Marjikan tidak pernah menghitungnya. Dalam sehari kisaran Rp3-5 juta. Jika akumulasi dalam 30 hari/sebulan, omset warung bawah tanah minimal tembus Rp90 juta.
Salah satu pengunjung warung Bawah Tanah asal Tuban, Nimas mengaku puas dengan menu yang dihidangkan. Meskipun lokasi cukup menjorok ke arah utara dari Jalan Nasional, tapi ketika di lokasi semua dahaga terobati.
"Becek mentok dan minuman legen khas nya di warung ini," kata Nimas yang datang bersama teman sebayanya.
Perlu diketahui, bagi yang belum pernah ke warung bawah tanah sebaiknya tidak berimajinasi liar kalau tempatnya benar-benar di bawah tanah atau masuk dalam goa. Ternyata angan-angan tersebut terjawab ketika sampai di lokasi. Sebutan bawah tanah ternyata istilah dari mulut ke mulut pengunjung, di baner warung justru tertulis warung om cemploex.
"Nama cemploex itu hanya julukan tapi kalau bawah tanah letak warung berada atau lebih rendah dari bahu jalan," tambah Marjikan lagi.
Penyebutan warung bawah tanah, Marjikan sendiri tidak menyoalnya. Justru dari situlah, warungnya menjadi buruan pecinta kuliner dari luar kota Tuban. Mulai Lamongan, Bojonegoro, hingga Surabaya. [Ali]