Reporter : Sri Wiyono
blokTuban.com - GM FKPPI ( Generasi Muda Forum Komunikasi Putra dan Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI/Polri ) intruksikan kepada kadernya di seluruh penjuru Indonesia untuk siaga mendukung ajakan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk saling bahu membahu memberantas kelompok - kelompok radikalisme.
Kelompok ini dinilai mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) yang kini diduga kuat eskalasi aktifitasnya mulai meningkat. Ketua Umum GM FKPPI, Rianta Soerbakti dalam rilis resminya Kamis ( 27/1/2022) merespon ajakan KSAD yang disampaikan saat Apel Pasukan TNI AD di Lapangan Monas, Jakarta Pusat 25 Januari 2022 lalu.
“ Kader GM FKPPI merasa terpanggil untuk turut melaksanakan intruksi KSAD yang menjadi salah satu pembina kami sekaligus orang tua kami untuk menyusun kekuatan sekaligus kebersamaan menghadapi tingginya aktifitas ancaman kelompok radikalisme yang kini meningkat,” ujarnya.
Sebagai wadah kepemudaan, lanjut Rianta, GM FKPPI turut memback-up program pembinaan masyarakat, utamanya untuk mensosialisasikan sekaligus menanamkan doktrin nilai-nilai Pancasila kepada kalangan pelajar sampai mahasiswa dan kalangan kepemudaan.
“Kami menyakini kebenaran pernyataan KSAD yang menduga kuat kelompok radikalisme mulai tumbuh kembang di kalangan kampus. Hal itu pasti didasari dengan data yang kuat. Karena itu, perlu dilakukan gerak cepat dan intensif untuk turun ke masyarakat melakukan upaya kewaspadaan,” tegasnya.
Rianta mengajak kalangan akademisi dan pimpinan kampus untuk membuka diri ajakan bekerja sama agar kalangan civitas akademik bersedia bersama menyusun program dan aktualisasi nilai nilai Pancasila sebagai tameng menjaga NKRI.
“Pancasila sudah final, sampai kapanpun bersama kita pertahankan. Radikalisme dengan modus mendompleng kegiatan keagamaan sangat patut untuk mendapat respon dan arahan agar dalam penyampaiannya tetap on the track dengan nilai-nilai ideologis Pancasila serta berorientasi pada komitmen mempertahankan NKRI. Jika muncul kelompok yang mempertanyakan apalagi menggugat kedaualatan NKRI sekarang ini. Langsung gas !. Kita ingatkan dulu, jika mereka menolak, kita berikan sikap tegas kita,” ujar pengusaha muda pemilik Lorena Grup ini.
Rianta mengingatkan pula kepada wadah organisasi kepemudaan serta ormas lainnya menjadikan momentum dukungan kepada TNI untuk bersatu dalam pikiran dan gerak langkah dalam menjaga NKRI dari berbagai gangguan dari dalam baik yang dilakukan secara nyata melalui berbagai kegiatan ataupun di media sosial.
“ Bibit - bibit radikalisme harus dimatikan sejak dini. Sebab kelompok radikalisme gencar melakukan doktrin dengan pendekatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan. Modusnya mereka kritis mengajak untuk melawan pemerintahan yang sah yang ujungnya mengganti ideologi bangsa. Boleh mengkritik konstruktif, tapi jika sudah berujung mengancam Pancasila dan kedaulatan NKRI, kita harus obyektif melawanya,” tegas pria ramah ini.
Karenanya, sambung Rianta, disaat Komandan TNI AD bersikap tegas harapannya semua elemen bangsa patut untuk mendukungnya. GM FKPPI mengharapkan langkah tegas TNI AD tidak justru disikapi dengan polemik, namun justru menjadi momentum menyatukan gerak langkah menyelamatkan NKRI.
“ Kita jangan terforsir dengan pro dan kontra jika bicara menjaga NKRI. Apalagi ancaman radikalisme ini sudah sangat terstruktur dan sistematis. Langkah waspada sudah tidak lagi dalam bentuk himbauan, tapi sudah dinaikkan skalanya menjadi tindakan. GM FKPPI siap untuk menjalankannya bersama para orang tua kami di TNI,” lugas Rianta.
Ditambahkan Rianta, untuk memback-up sikap tegas TNI AD, GM FKPPI menyiapkan sejumlah program untuk meredam penyebaran radikalisme kepada masyarakat.
“Para kader GM FKPPI bekerja sama dengan para pembina di daerah akan melakukan upaya pendekatan melalui berabgai forum dialogis, termasuk bekerja sama dengan kalangan mahasiswa untuk melakukan berbagai kegiatan edukatif serta penanaman dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila. Tentunya dengan pendekatan kultural, serta menyesuaikan perkembangan era sekarang. Seperti memanfaatkan media sosial sebagai perantara transfer science di era milenial ini, utamanya sekali lagi mendekatkan kalangan muda dengan nilai-nilai Pancasila dan cinta NKRI,” pungkasnya.[ono]