Pemdes Prunggahan Wetan Perbaiki Bangunan Warung Tak Layak Huni

 

Reporter: Dina Zahrotul Aisyi

blokTuban.com- Pemerintah Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban saat ini tengah melakukan perbaikan pada bangunan yang tidak layak huni, salah satunya adalah warung milik Mbah Wasinah.

Mbah Wasinah merupakan salah satu warga Desa Prunggahan Wetan yang kehidupannya bergantung pada warung yang sudah reyot dan miring tersebut. Bangunan yang terbuat dari gedek dan sudah sangat memprihatikan tersebut bisa membahayakan apabila tidak segera ditangani.

Hari Winarko, selaku Kepala Desa Prunggahan Wetan mengungkapkan bahwa Warung Mbah Wasinah sudah berdiri sejak sangat lama dan ia adalah tulang punggung keluarga sehingga warung tersebut merupakan sumber penghasilan milik Mbah Wasinah.

“Kalau tidak segera dibenahi bisa membahayakan, baik ke konsumen maupun yang bersangkutan karena memang rawan roboh bangunannya,” jelasnya pada Reporter blokTuban pada Senin (27/12/2021).

Kades Prunggahan Wetan tersebut mengatakan bahwa sebelumnya mendapat laporan dari pihak RT setempat, sehingga pihaknya segera mengunjungi lokasi untuk mengcrosscheck laporan yang sudah masuk.

“Jika memang sangat layak dibantu segera kita tentukan jadwalnya untuk pembangunan, kalau laporan RT itu kan valid karena mereka yang paling tahu tentang keadaan warganya, termasuk ekonominya seperti apa,” terangnya.

Pembangunan yang dilakukan juga melibatkan masyarakat desa, termasuk komunitas yang ada di sana, seperti komunitas Relawan Dandang Wacono dan Komunitas Peduli Aliran Sungai (Kompas). Hari mengungkapkan bahwa pihak desa memang selalu membangkitkan semangat gotong royong untuk semua hal yang berkaitan dengan desa. Menurutnya, kegotong royongan yang diwariskan oleh nenek moyang terdahulu apabila tidak dilakukan dan dilestarikan maka akan hilang.

Di Kabupaten Tuban sendiri, anggaran untuk pembangunan rumah tidak layak huni bersumber dari APBDes dan APBD Kabupaten Tuban. “Kalau yang masuk APBDes didanai menggunakan dana desa, jika di luar itu maka menggunakan swadaya masyarakat, iuran brsama-sama,” tutupnya. [din/lis]