Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com – Badan Metreologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Rabu (22/12/2021) mengidentifikasi adanya suspect area potensi bibit siklon tropis di Laut Timor-Laut Arafura. Hal tersebut akan dapat berdampak pada cuaca dan gelombang secara signifikan di wilayah Indonesia.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan jika ada beberapa wilayah yang berpotensi terdampak oleh bibit siklon tropis. Oleh karena itu, BMKG memberikan peringatan dini khusus kepada masyarakat untuk tiga hari mendatang.
“Dalam 72 jam ke depan, suspect area diperkirakan akan menguat cukup signifikan terutama di hari Sabtu dan Minggu, ditandai dengan menguatnya pola sirkulasi dan kecepatan angin di atas 25 knot,” ujarnya dalam konferensi pers daring.
Dalam peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG tesebut, wilayah yang berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mencakup Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.
Sedangkan wilayah yang memiliki potensi angin kecang adalah wilayah Sulawesi Tenggara, Maluku dan juga Nusa Tenggara Timur. Selain itu, terdapat pula potensi tinggi gelombang dengan ketinggian mecapai 2,5 meter.
”Di sini lebih tepatnya 1,25 hingga 2,5 meter di Laut Seram, Perairan Kaimana, Perairan Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, juga Perairan Amamapare, Agats di bagian utara, dan di Laut Arafura,” jelasnya.
Selain itu Dwikorita melanjutkan, ada pula potensi gelombang dengan ketinggian 2,5 hingga 4,0 meter (rough sea). Yaitu di Laut Flores bagian Timur, Perairan Selatan Baubau hingga Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, Perairan selatan Pulau Buru hingga Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kai dan juga Perairan Fak-fak.
Untuk memperkuat informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrem di tingkat daerah, yaitu provinsi hingga kabupaten. Maka stasiun BMKG di wilayah provinsi secara aktiv melakukan diseminasi informasi peringatan dini potensi cuaca ekstrim dan melakukan koordinasi dengan pihak terkait.
“BMKG melalui Jakarta Tropical Siklon Warming Center terus melakukan pemantauan perkembangan potensi sistem bibit siklon dan aktivitas dinamika atmosfer lainnya beserta potensi dampak cuaca esktrimnya,” tuturnya. [sav/col]