Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky melaunching 311 desa digital menuju Tuban Smart City di Balai Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Rabu (22/12/2021).
Setelah launching tersebut, semua desa harys sudah fokus memberi pelayanan kepada masyarakat berbasis teknologi. Mulai dari website sampai pelayanan digital di tiap desa.
"Tujuan desa digital ini untuk mengefektifkan program untuk masyarakat. Contohnya kades bisa tanda tangan elektronik tidak harus di kantor desa tapi melalui handphonenya di manapun berada," ujar Halindra dalam sambutannya.
Ditambahkan Ketua DPD Golkar Tuban bahwa desa digital bertujuan meminimalisir error saat proses penyusunan dan pelaporan anggaran di desa. Kesalahan-kesalahan yang selama ini terjadi tidak akan terulang kembali.
Dalam kesempatan itu, Bupati Halindra sudah membeli alat cetak Elektronik KTP di 20 kecamatan. Para camat diminta untuk mengoptimalkan alat tersebut supaya tidak terbengkalai.
"Mulai tahun 2022 semua layanan sudah bisa dilakukan di kecamatan, seperti layanan KTP, KIA, akta kelahiran dan lain sebagainya," imbuh Bupati muda berusia 29 tahun.
Di akhir tahun 2021, Bupati mengevaluasi sistem data di Kabupaten Tuban sebab masih ditemukan ketidaksingkrongkan. Setiap desa, kecamatan, dan OPD memakai aplikasi sendiri. Setelah dilantik enam bulan lalu, Halindra minta OPD fokus di Tuban satu data.
"Contoh vaksin saja datanya semrawut. Gara-gara data dan aplikasi yang banyak PPKM Level 3 bertahan lahan. Setelah dievaluasi, Tuban hanya butuh 2 hari dari level 3 ke 1. Web dan aplikasi fokus ke satu aplikasi untuk semua. Pentingnya Tuban satu data butuh bantuan kepala desa," kata Halindra.
Selain data vaksin, Bupati juga menyinggung Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Gara-gara datanya tidak di update di aplikasinya, sehingga datanya tidak naik sesuai harapan semuanya. Dijelaskan bahwa IPM Tuban selama ini termasuk Bansos masih memakai data tahun 1980.
"Singkatnya teman-teman pimpinan OPD camat dan kades, error-error ini jangan terjadi lagi," serunya.
Mewakili Forkopimda dan Pemkab Tuban, Bupati juga mengucapkan selamat Hari Ibu yang sudah hebat. Karena dengan semangat, doa ibu dirinya masih bisa bertemu sapa dengan masyarakat. Semoga para ibu semakin mendapat barokah dan diringankan langkahnya.
Kepada icon plus, Halindra juga meminta untuk peningkatan fasilitas di desa-desa. Selama ini banyak kepala desa yang mengeluh mahalnya internet dari icon plus tapi fasilitasnya begitu saja. Jangkauan di desa juga harus diperluas supaya anak-anak yang sekarang belajar daring bisa mengaksesnya.
"Keluhan Kades harganya jangan terlalu mahal. Meski harga mahal fasilitasnya ditambahkan. Internet gratis 50MB juga diberikan untuk masyarakat dari Icon Plus," sambungnya.
Satu-satunya tokoh desa digital yang dipuji Halindra adalah Kades Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim. Karena sudah menjadi pelopor desa mandiri dan pengelola website desa terbaik.
"Sudah sering ngevlog, publikasi di web kegiatan-kegiatan desa. Para kades harus bisa menyontoh Kades Socorejo," ungkapnya.
Camat Jatirogo, Moh. Nawawi menambahkan sejak tahun 2018, Kabupaten Tuban telah meraih penghargaan sebagai 75 kab/kota menuju daerah smart city dari Kementrian Kominfo. Sekaligus telah menggunakan jaringan viber optik hingga pelosok desa di Tuban.
"Untuk aplikasi keuangan, kependudukan, perijinan dan data base online. Semua punya web untuk media publikasi dan promosi desa," bebernya.
Dikatakan Nawawi bahwa penggunaan tanda tangan elektronik telah digunakan oleh Kades di Tuban. Tujuan launching kali ini untuk mengenalkan desa digital, pemerataan digitalisasi untuk pengenalan masyarakat, layanan administrasi, serta penghargaan trofi desa digital Tuban di tahun 2021.
Acara tersebut kolaborasi Dipemas, Dikominfo, Kecamatan dan Desa Sugihan Jariogo. Dihadiri oleh Bupati, Ketua DPRD, Kapolres, Dandim, pimpinan OPD, Pimpinan Icon Plus, dan camat, kades dan undangan lain sekitar 150 orang," katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Socorejo, Zubas Arief Rahman Hakim bersyukur mendapat dua penghargaan sekaligus. Prestasi ini adalah buah hasil dari kerja keras perangkat desa dan dukungan semua masyarakat.
"Website desa telah dikelola secara profesional sejak tahun 2018. Alhamdulillah akhir tahun ini dapar predikat sebagai pengelola website terbaik. Sedangkan untuk pelopor desa mandiri semua masyarakat bisa mengakes sendiri administrasi melalui alat di desa," tutupnya. [ali/rom]