Kreatif, Warga Tuban Sulap Pelepah Pisang Jadi Sembilan Jenis Kerajinan Bernilai Jual

Reporter : Savira Wahda Sofyana

blokTuban.com – Siapa yang tidak mengenal pohon pisang? Salah satu jenis pohon yang sangat mudah ditemui diberbagai wilayah Indonesia. Hampir semua masyarakat menyukai buah yang dihasilkan oleh pohon tersebut.

Tidak hanya buahnya saja, daun pisang pun bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai pembungkus makanan seperti lontong dan pepes.

Namun siapa sangka selain buah dan daunnya, ternyata pelepah pisang juga bisa bermanfaat bagi masyarakat karena memiliki nilai jual di tangan orang yang tepat.

Khoir warga Desa Plandirejo, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban berhasil membuktikan bahwa pelepah pisang yang dianggap tidak memiliki nilai jual oleh masyarakat, bisa diubahnya menjadi kerajinan yang bernilai jual.

“Saya mulai menekuni kerajinan pelepah pisang beberapa bulan yang lalu, tepatnya sejak bulan maret 2021,” ujarnya kepada blokTuban.com pada Kamis (25/11/2021).

Ia  bercerita bahwa awal mula dirinya memulai kerajinan tersebut, karena melihat banyaknya limbah pelepah pisang yang tidak terpakai di sekitaran rumahnya. Hingga ia tertarik untuk memanfaatkannya menjadi suatu produk dengan mulai belajar di Paguyuban Teras Kreasi.

“Selain ingin memanfaatkan limbah pelepah pisang yang tidak dipakai saya juga tertarik karena coraknya yang menarik,” jelasnya.

Setelah beberapa waktu belajar mulai dari mengupas, menjemur hingga dapat menghasilkan suatu produk, akhirnya kini ibu rumah tangga itu bisa dengan luwes menghasilkan berbagai macam produk.

Mulai dari siluet, kaligrafi, celengan, tempat pensil, kotak tissue, hiasan dinding, bunga, box hantaran, hingga beraneka ragam tas. 

“karya saya yang pertama itu berupa keranjang,” ujarnyanya.

Karena kesibukannya sebagai ibu rumah tangga dan juga mengurus anaknya yang masih kecil, biasanya Khoir butuh sekitar 4-5 hari untuk dapat menyelesaikan satu tas.a

“Untuk tas yang paling lama pengerjaannya karena jahitnya masih manual, di dalam soalnya ada furingnya,” katanya.

Biasanya Khoir selalu mempromosikan dagangan milikinya di sosial media seperti Whatsaap, Instagram, hingga Facebook dengan cara memposting gambar dari produknya.

Berbagai produk yang telah dihasilkan olehnya tersebut dibandrol dengan harga kisaran Rp5 ribu hingga Rp300 ribu, tergantung dari jenis dan tingkat kesulitan masing-masing produk.  [sav/ono]