Reporter: -
blokTuban.com - Mengenalkan budaya tradisional, jika dilakukan sembarangan, bisa membuat anak bosan dan tidak bergairah. Untuk mengatasinya, ada tips yang bisa dicoba orangtua dari psikolog.
Psikolog Sitti Evangeline Imelda Suaidy, M.si, Psi, mengatakan agar anak tertarik budaya tradisional, orangtua wajib menggunakan imajinasi.
“Kita harus membuat anak bisa membayangkan imajinasi mengenai tempat tersebut. Dan ini penting sekali sebagai orangtua untuk menceritakan asal muasal dari tempat tradisional tersebut,” ungkapnya kepada wartawan saat ditemui di kawasan Swarga Beranda Indonesia, Central Park Mall Jakarta, baru-baru ini.
Sitti mengatakan mengenalkan budaya tradisional seperti tarian, musik, pameran kesenian, hingga kearifan lokal daerah memang memiliki manfaat bagi tumbuh kembang anak.
Untuk membuat anak tertark, orangtua bisa melakukannya dengan menceritakan asal muasal adat istiadat, budaya, hingga makanan dan minuman khas daerah tersebut. Dengan begitu, anak bisa membayangkan gambaran dari sejarah yang dituturkan orangtuanya.
“Nah, pada saat orangtua menceritakan, ini akan memberi kesempatan anak untuk membayangkan dan menggambarkan sejarah budaya lokal. Serta, ini dapat membuat anak untuk mencari dari hasil bayangannya dengan cara yang nyaman,” lanjut Sitti Evangeline.
“Dan ini akan membuat anak ingin tahu apa kebutuhannya. Misal, ‘Ibu di sana ada makanan apa?’. Nah di situ kita bisa jelasin,” lanjutnya.
Dengan begitu, lanjutnya Sitti, anak akan ikut berdiskusi mengenai budaya tradisional yang baru dikenalkan.
Ia mengatakan mengajak anak ke tempat budaya tradisional, tidak hanya menambah wawasan alias edukasi saja. Manfaat lain yang bisa diterima adalah anak dapat mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.
“Tentunya, ini akan menunjukkan rasa ingin tahu anak terhadap produk lokal, kearifan lokal, juga cerita-cerita sejarahnya,” pungkasnya.
*Sumber: suara.com