Tiga Jenis Variasi Pentol yang Paling Dicari di Tuban

Reporter: Dina Zahrotul Aisy

blokTuban.com - Siapa yang tidak tahu pentol? Pentol adalah kuliner yang mirip dengan bakso. Biasanya pentol terbuat dari tepung dan sedikit campuran daging sapi ataupun ayam, namun saat ini sudah banyak kreasi pentol modern yang beraneka ragam sehingga menarik minat para pecinta kuliner.

Di Kabupaten Tuban terdapat salah satu kuliner pentol yang bernama Pentol Darat, yakni singkatan dari pentol daging urat. Meskipun mungkin pentol daging urat sudah banyak ditemukan.

Hal yang membedakan kuliner pentol darat dengan yang lain adalah kuah pedasnya yang menggugah selera. Kedai pentol darat ini berlokasi di Jalan Pemuda, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, satu kawasan dengan pertokoan di area Indomaret Jalan Pemuda.

Rosa, penjaga stand pentol darat mengatakan bahwa kedai tersebut baru buka sejak kurang lebih lima bulan lalu dan merupakan franchise.

“Di Tuban ini malah cabangnya, pusatnya ada di Soko,” ujarnya kepada blokTuban.com, Kamis (28/10/2021).

Ia juga mengatakan bahwa pentol darat juga ada di beberapa kecamatan lain, seperti di Kecamatan Palang dan Kecamatan Kerek. “Setiap kecamatan beda yang punya, kalau ini yang punya orang Tuban Akbar,” ungkapnya.

Di Kedai Pentol Darat tersebut, selain menjual pentol daging urat juga terdapat banyak pilihan pentol dengan nama-nama unik, seperti pentol cinta durjana, pentol rawit sadis, pentol selimut mantan, pentol jamur, pentol puyuh, pentol telur tusuk, pentol kerucut, pentol kerikil, pentol rusuk iga, dan pentol sum-sum.

Menurut Rosa, variasi pentol yang sering dicari adalah pentol daging urat karena merupakan menu signature, pentol jamur, dan pentol rawit sadis. Kisaran harga pentol yang dijual di Kedai Pentol Darat mulai dari Rp 250 untuk pentol kerikil, dan paling mahal adalah Rp 35.000 untuk pentol sum-sum.

“Pentol sum-sum biasanya pesan dulu baru distock,” jelasnya.

Kedai Pentol Darat buka dari pukul 10.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB. Dalam sehari Rosa mengaku bisa menghabiskan kurang lebih 1000 pentol. “Ini stock pentolnya dua kali, pagi segini sama nanti sore dikirim tambahan lagi,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa kuah pedas yang berisi bumbu dan cabai merah segar tersebut sangat diminati para pembeli. Dalam sehari, kuah pedas tersebut habis satu setengah wajan besar. Orang-orang lebih suka sama kuahnya, dan biasanya kalau membeli kuahnya minta full satu cup.

Bagi para pecinta kuliner pedas, menurut Rosa kuah tersebut masih bisa dinikmati namun jika bukan pecinta pedas mungkin akan kepedesan sehingga di kedai tersebut juga menyediakan pilihan kuah original.

“Biasanya anak-anak kecil kan nggak bisa pedas, pakenya kuah biasa sama kecap dan saos,” sambungnya.

Meskipun baru buka belum genap lima bulan, omzet yang didapatkan mencapai Rp 700.000 per hari. “Biasanya selalu habis, atau kalaupun masih juga bisa dihitung jari,” ungkapnya.

Selain menjual pentol, kedai tersebut juga menjual minuman sejenis mocktail, yakni aneka minuman dengan sirup dan soda. [din/sas]