Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Masih ingat video yang menunjukkan nasib ngenes atlet asal Tuban yang meraih medali di PON Papua yang viral di media sosial? Para atlet seolah dibiarkan begitu saja. Pulang ke rumah tanpa sambutan, apalagi kalungan bunga dan apresiasi atas prestasi yang diraihnya.
Hal itu sempat menjadi perbincangan warga. Entah karena risih dengan viralnya nasib ngenes atlet PON itu atau tidak, atlet PON asal Tuban akhirnya menerima bonus. Setelah bersinar dan meraih medali di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, delapan atlet asal Kabupaten Tuban banjir reward atau hadiah. Pertama dari Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), M. Miyadi, dan Kapolres AKBP Darman.
Serah terima bonus berlangsung di komplek Pendopo Krida Manunggal Tuban pukul 07.30 Wib, Rabu (27/10/2021). Acara tersebut dihadiri Forkopimda dan beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Bupati Lindra mengakui bahwa adanya miskomunikasi soal bonus atlet PON itu menjadi hal biasa. Pemkab sebelumnya telah menghubungi para atlet juara sebelum berita ramai di sosial media, tapi ada beberapa anak yang punya kesibukan kuliah.
“Sehingga pemberian reward baru kita laksanakan hari ini. Tapi komunikasi dinas lancar, kemungkinan cara penyampaiannya saja yang kurang disini,” tegas Lindra kepada blokTuban.com usai serah terima reward.
Soal ramainya opini publik yang menilai Pemkab kurang mengapresiasi atlet PON, Lindra tidak ingin memberikan argumen atau statmen versi Pemkab. Justru Bupati yang berusia 29 tahun ini membiarkan opini tersebut berkembang.
Menurut Lindra yang paling penting saat ini Pemkab, bersama Forkopimda fokus pada pengembangan atlet dan olahraga di Kabupaten Tuban. Apabila sudah diijinkan Satgas Covid-19, pada bulan November-Desember Tuban akan menggelar event.
“Olahraga salah satu evennya. Kami harapkan atlet PON bisa memberi masukan ke Pemkab di Hari Jadi Tuban nantinya,” imbuh Ketua DPD Golkar itu.
Soal perhatian dalam karir, lanjut Bupati Lindra telah meminta bagian Sumber Daya Manusia (SDM) Pemkab untuk memberi nilai plus bagi atlet yang berprestasi. Pemkab, TNI, Polri akan senang hati merekrut pemuda berprestasi tersebut.
“Tapi Kapolres sudah tanya Tegar kalau minat menjadi polisi silahkan. Tapi informasinya Tegar di tahun 2018 telah ditawari masuk TNI. Bila minta menjadi ASN, TNI, Polri maka akan dibantu karena memiliki nilai plus,” janji Bupati.
Salah satu atlet PON peraih medali Perak di Cabang Olahraga (Cabor) Judo putra Nageno Kata, Suliswanto berterimakasih atas perhatian dan sambutan Pemkab. Dukungan yang diharapkan atlet olahraga adalah sarana prasarana dan fasilitas, serta kemudahan atau jaminan bekerja di Pemkab.
“Dukungan semacam itu penting bagi atlet supaya lebih semangat,” sambungnya.
Diketahui, besaran reward atau bonus dari Pemkab kepada atlet PON peraih emas sebesar Rp10 juta, perak Rp5 juta, perunggu Rp3 juta, dan partisipasi Rp1 juta. Kapolres dan Ketua DPRD Tuban juga memberikan reward, akan tetapi nominalnya enggan disebutkan.
Selain Suliswanto, tujuh atlet Tuban yang bersinar di PON yaitu Tengku Tegar Abadi raih Emas Cabor Atletik, Candra Marimar raih emas di Gulat, Wika Asnunik raih emas di Panahan, Rudy Snatoso raih emas dan perunggu di bilyard, Puji Prasetyo raih perak di gular, Eka Dian Krismawati partisipasi di Panjat Tebing, serta Ahmad Asyari partisipasi di Kick Boxing. [ali/ono]