Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Habib Mahdi Khered, Wakil Ketua Bidang Cyber ITE Ansor Jawa Timur mengatakan, dunia digital dan Cyber era sekarang tidak bisa dipisahkan. Menghadapi tantangan tersebut, Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur menggelar Madrasah Cyber jilid dua dengan menggandeng Universitas Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Menurut alumni aktivis PMII Malang tersebut menuturkan, langkah strategis ini merupakan kaderisasi bidang cyber pertama di Indonesia. Di dalam Madrasah Cyber ini kader ansor se-Jawa Timur digembleng untuk mendalami materi orientasi, literasi digital, gerakan media sosial, desain grafis, jurnalistik, website, hingga big data.
"Madrasah Cyber ini mengambil tema Digital Literacy For University-Community Enggangement. Tahap pertama pada 17 September 2021, selang satu bulan kemudian gelombang dua pada tanggal 22 oktober 2021 ini baru bisa digelar," kata Habib Mahdi.
Wakil Ketua Bidang Cyber ITE Ansor Jawa Timur itu menambahkan, era 4.0 ini memiliki dua aspek positif dan negatif. Kata dia, analoginya adalah bisa memecah belah umat manusia, dan bisa menyatukan umat manusia.
"Nanti alumni Ngaji Cyber ini diharapakan mendapatkan pelajaran penting tentang dunia sosial atau dunia cyber. Sehingga langkah strategis muncul menyikapi isu-isu dengan cepat dan tepat. Kader Ansor juga memiliki tanggung jawab untuk melawan berita-berita hoaks," tandasnya.
Kader Cyber yang digembleng, lanjut Habib Mahdi, mendapatkan tugas untuk menumbuhkan embrio baru bagi kader Ansor dalam menerjemahkan tantangan zaman. Informasi penting mengenai madrasah cyber ini diharpakn bisa ditularkan hingga ranting.
"Kami juga berterimakasih dengan UINSA karena sudah suport sehingga Ngaji Cyber gelombang pertama menjadi tranding topic di Nasional. Dalam gelombang kedua ini saya ingin larinya lebih kencang untuk sahabat-sahabat, karena beban dipundak sahabat semua akan berat," terangnya saat membuka acara.
Sementara Wakil Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya (Warek UINSA) Abdul Muhid menjelaskan, madrasah cyber ini penting untuk menjawab tantangan zaman. Baik sebagaia kader Gp Ansor maupun sebagai Mahasiswa.
"Apalagi eranya milenial, sahabat Gp Ansor maupum Mahasiswa harus mampu beradaptasi cepat tentang perkembangan zaman, seperti literacy digital hal komponen yang tidak bisa kita tinggalkan dalam dunia cyber," tegasnya.
Menurut Warek UINSA, diklat cyber ini memiliki visi besar yang sama antara Ansor dan UINSA. Yaitu, bagaimana bisa mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan mempertahankan Kemerdekaan.
"Semoga, bisa terus bergandeng tangan untuk menyebar manfaat antara sesama dan khususnya demi NKRI," tandasnya. [rof]