Reporter: Dina Zahrotul Aisyi
blokTuban.com - Kabupaten Tuban dikenal dengan sebutan Kota Bumi Wali, karena terdapat banyak makam wali. Selain Sunan Bonang, Asmoro Qondi, dan Sunan Bejagung, terdapat juga makam wali lain yakni makam Patih Barat Ketigo yang berlokasi di Taragan, Desa Perunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban Jawa Timur.
Hari Winarko, Kepala Desa Perunggahan Wetan mengatakan, menurut cerita turun-temurun dari para sesepuh terdahulu, Patih Barat Ketigo merupakan Patih dari Majapahit yang diperintahkan Raja untuk menjemput putra mahkota yang bernama Raden Kusumo Hadi (Mbah Pengulu) yang sedang berguru kepada Sunan Bejagung (Mbah Asy’ari).
Akan tetapi Raden Kusumo Hadi tidak ingin kembali ke kerajaan karena masih ingin menimba ilmu kepada Sunan Bejagung, sehingga Kusumo Hadi meminta perlindungan dari Sunan Bejagung untuk dibuatkan pagar ghaib agar Patih Barat Ketigo tidak bisa masuk.
Dikarenakan penasaran terhadap sosok guru Kusumo Hadi, Patih Barat Ketigo hendak mengetes ilmu dari Sunan Bejagung dengan cara mengaduk-aduk lautan untuk mencari ikan dodok. Setelahnya Ia ditemui oleh Sunan Bejagung dan patih tersebut dibuatkan daun lontar yang ditekuk kemudian diisi air dan daun waru yang kemudian berubah jadi ikan dodok. Kemudian dari kejadian tersebut akhirnya Patih Barat Ketigo ikut nyantri kepada Sunan Bejagung.
“Dari ceritanya seperti itu, namun itu tidak ada bukti otentiknya. Wallahua'lam kebenarannya juga nggak ada yang tahu. Sampai saat ini, cerita tersebut juga masih diuri-uri oleh masyarakat setempat, ketika hajatan itu warga perunggahan wetan selalu ada ikan dodok,” jelas Hari saat ditemui, Jumat (8/10/2021).
Selain itu Hari juga menambahkan, banyak yang menyebut Patih Barat Ketigo adalah Patih Gajah Mada, namun menurut para Kiai terdahulu patih Barat Ketigo merupakan Wali Abdal. “Seperti yang tadi saya katakan bahwa Wallahua'lam ya, tidak ada yang tahu namun kata para Kiai beliau ini merupakan salah satu wali yang tidak mau menampakkan siapa dirinya,” lanjutnya.
(Makam Panjang Patih Barat Ketigo terletak di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding)
Sementara itu, K.H. Agus Abdullah Rubaidy Alhajj ahli silsilah makam wali sekaligus pendiri Ar-Roudhotul Musthofawiyah Kabupaten Tuban menjelaskan, Patih Barat Ketigo ialah Pangeran Kusumo Dipo yang merupakan santri dari Sunan Bejagung Kidul atau Sayyid Abdurrahman dan Patih Barat Ketigo bukanlah Patih Gajah Mada, karena Patih Barat Ketigo ada di era prabu Kerto Bumi yakni tahun 1468-1478.
Sementara era Patih Gajah Mada ada di masa Majapahit dipimpin oleh Tribhuwana Tunggadewi dan Hayam Wuruk saat Majapahit hampir mengalami kemunduran di tahun 1331.
Makam Patih Barat Ketigo atau yang dikenal juga dengan sebutan Mbah Panjang tersebut terus dibangun oleh Pemerintah Desa Perunggahan Wetan sebagai bentuk menghormati atau uri-uri leluhur juga diharapkan mampu diangkat sebagai objek wisata religi dan sejarah yang ada di Kabupaten Tuban, seperti Sunan Bonang ataupun Sunan Bejagung.
Kepala Desa Perunggahan Wetan juga berharap, Pemerintah Kabupaten Tuban turut serta mendukung pembangunan makam Barat Ketigo. “Harapannya pemerintah kabupaten juga mendukung, baik dari sarana prasarana jalan atau jika perlu diintegrasikan dengan Sunan Bonang dan Sunan Bejagung sehingga objek wisata religi ini bisa tumbuh pesat, bisa meningkatkan pendapatan asli desa (PAD) yang nantinya bisa berdampak pada kesejahteraan masyarakat Perunggahan Wetan,” tutupnya. [din/mu]