Reporter : Savira Wahda Sofyana
blokTuban.com - Kabupaten Tuban memang kaya akan pesona laut, maka tak heran banyak masyarakat yang memanfaatkan hal tersebut untuk mendapatkan penghasilan, banyak juga masyarakat yang tinggal didaerah pesisir laut, berprofesi sebagai nelayan atau yang biasa disebut dengan istilah miyang.
Seperti Ainul Rohman (24) salah satu pemuda yang berprofesi sebagai nelayan, meskipun usianya tergolong masih sangat muda, namun semangatnya dalam mencari pundi-pundi rupiah patut diacungi jempol.
Saat ditemui blokTuban.com ia membagikan pengalamannya saat mencari ikan di tengah laut. Ainul sudah berprofesi sebagai nelayan sejak tahun 2016.
Biasanya ia bersama teman-teman satu kapalnya pergi melaut di berbagai daerah di antaranya seperti laut Bawean, laut Masalembu, laut Keramean, laut Masakambing, dan juga laut Matasirih.
Ainul biasa pergi ke laut sejak pagi-pagi buta dan kembali beberapa hari kemudian dengan membawa ikan hasil tangkapannya. Pemuda ramah tersebut mengaku bahwa ikan hasil tangkapannya selama pergi melaut yaitu paling banyak 5 ton ikan dengan berbagai jenis.
"Ada yang 10 hari, 14 hari, 15 hari, kalau yang paling lama biasanya 17 hari, kalau ikannya macem-macem," tuturnya.
Untuk dapat bertahan di tengah laut, biasanya para nelayan membawa perbekalan dari rumah seperti es batu balok, solar, beras, snack, buah-buahan, air, dan juga bumbu-bumbu untuk memasak di atas kapal.
"Bawa es buat ikan biar tetap segar, biasanya kalau nyari ikannya itu habis subuh terus selesainya sebelum maghrib," ucapnya.
Setelah hari menjelang malam mesin kapal dimatikan, sedangkan para nelayan melakukan kegiatannya masing-masing seperti beristirahat, bersih-bersih dan juga tidur. Namun ada juga nelayan yang masih sibuk mencari ikan tambahan dengan cara memancing, hal tersebut bertujuan untuk bisa mendapatkan uang tambahan, dengan menjual ikan hasil pancingannya tersebut secara pribadi.
"Kalau malam mesin yang buat jalan dimatikan diganti dengan mesin diesel biar kapalnya tetep nyala," tutupnya.[sav/ono]