Ingin Jualan Batagor, Pria Tuban Belajar Resep ke Bandung 2 Tahun

Reporter: Elma Yuliana

blokTuban.com - Suharsono atau yang biasa disapa Pak Jack, ini terkenal dengan khas batagornya yang sudah legendaris sejak dulu. Pria ini sudah berjualan sekitar 24 tahun sejak tahu 1997 dengan keluh kesah penjualan yang sering dialami olehnya.

Pak Jack saat ini berumur 47 tahun bekerja sebagai penjual batagor sekaligus tulang punggung keluarga dengan dua anaknya yang baru saja lulus SMA. Ia kelahiran Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban yang pindah ke Kelurahan Latsari agar dekat dengan tempat jualan.

"Saya sempat belajar di Bandung 2 tahun ikut orang pengolahan batagor," ujarnya, Rabu (15/9/2021).

Pada saat pandemi saat ini atau PPKM penjualan sedikit berkurang dari biasanya yakni turun setengah dari biasanya. Sebelum pandemi atau PPKM, dia bisa menghabis bahan 10 kilogram tepung dan 2 timba tahu, pada saat PPKM turun menjadi 6-7 kilogram tepung dan 1 timba tahu.

Ditambahkan bahwa dulunya sempat mempunyai anak buah pada tahun 2014 dan mempunyai cabang tetapi sekarang sudah tidak jalan dikarenakan sistem dan pengolahannya yang terlalu rumit.

“Dulu pernah punya cabang 4 gerobak dan karyawan, tetapi lama kelamaan rumit sistemnya dan memakan waktu banyak,” ujarnya saat itu.

Pak Jack ini bisa mengais untung kotor sekitar Rp500 ribu per hari, tetapi pada saat ada acara atau peringatan hari karnaval meraih untung Rp600-Rp700 ribu per harinya.

“Kalau ada hujan sepi, padahal masih hangat tetapi orang-orang jarang keluar pada saat hujan," katanya waktu itu.

Namun dia tetap menjalani pekerjaannya, karena rezeki tidak akan ke mana.

“Keluh kesah selalu saya serahkan kepada Allah karena rezeki sudah ada yang mengatur dan sabar terus berdoa, saya selalu happy dengan pekerjaan saya,” ucapnya.

Harga batagor sangat murah dan tidak menguras kantong serta rasanya yang khas di lidah. Pembeli hanya request pesananan batagor sesuai selera tingkat kepedasan dan rasa yang diinginkan.

Ia berjualan batagor dan cireng yang dibandrol harga Rp100 rupiah hingga Rp5.000 rupiah tergantung pembeli membeli dengan harga berapa. [elma/ono]