Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti merespon positif atas capain Jawa Timur (Jatim) dalam upaya menurunkan penyebaran Covid-19 . Menurutnya, keberhasilan menurunkan level PPKM, berkat kerja sama bersama antara Pemkab, TNI, Polri, Forkopimda dan seluruh jajaran masyarakat.
"Keberhasilan menurunkan level PPKM hingga menjadi level 1 ini patut kita apresiasi. Upaya menurunkan dan mengendalikan mobilitas masyarakat dari penularan Covid-19 berhasil berkat kerja bersama semua pihak," kata LaNyalla, melalui siaran pers, Minggu (12/9/2021).
Meski sudah berhasil, pihaknya mengingatkan agar tidak terburu- buru melakukan euforia. Pada saat yang sama, LaNyalla menyarankan agar tetap waspada, karena serangan wabah bisa terjadi kapan saja.
"Apalagi kini sudah muncul varian baru Mu Covid-19. Jadi, masyarakat harus tetap waspada dan terapkan protokol kesehatan yang ketat serta mengikuti program vaksinasi," saran LaNyalla.
Data yang berhasil dihimpin blokTuban.com menyebutkan, di Jatim masih ada 19 daerah menyandang status PPKM level 2. Daerah tersebut adalah Kabupaten Sumenep, Situbondo, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pamekasan, Ngawi, Nganjuk, Malang, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kediri, Jombang, Jember, Gresik, Bondowoso, Bojonegoro, Banyuwangi dan Bangkalan.
Sedangkan yang mesih berada di level 3 ada 16 daerah, yaitu Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Mojokerto, Magetan, Madiun, Lumajang, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, dan Kabupaten Blitar.
Dari hasil yang dicapai saat ini, LaNyalla meminta Pemprov Jatim semakin bekerja keras menurunkan semua level hingga betul-betul masuk pada zona hijau atau bebas Covid-19. Sebab, ia ingin Jatim dan Indonesia pada umumnya, bisa hidup kembali normal bebas dari himpitan Pandemi Covid-19.
"Melalui kerja sama dan kedisiplinan semua unsur masyarakat kita optimis akan mampu mengalahkan serangan wabah Covid-19 dan kembali hidup normal. Kita harus belajar dari peristiwa yang lalu. Jangan sampai lengah dan terlalu longgar,” pungkasnya. [Rof]