Reporter: Nur Malinda Ulfa
blokTuban.com – Sneakers buatan dalam negeri saat ini tengah berkembang. Berkembangnya sneakers tak lepas dari meningkatnya permintaan sepatu alas karet.
Sehingga, peluang bisnis untuk sepatu sneakers masih terbuka lebar. Namun, tak dipungkiri juga banyak orang yang ragu, untuk terjun ke bisnis sneakers karena terbentur modal yang dipandang besar. Benarkah demikian?
Mohamad Ribki Azizi dan Dino Riski Trimajaya, pemilik Brand Forth mengatakan, modal awal untuk terjun ke bisnis ini di bawah Rp 3 juta. Ia terjun ke bisnis pada tahun 2020 lalu.
“Awalnya sih, bermula dari ide sendiri yang kemudian saya dan rekan saya mencoba untuk membuat brand sendiri. Kendala nya sih sebenernya cuma di kota Tuban belum ada pabrik sepatu yang membuat sepatu canvas, “ ungkap Ribki salah satu pemilik brand Forth.
Dalam bisnis sepatu ini bukan berarti tak ada tantangan. Menurutnya, yang paling menantang ialah mengoptimalkan kualitas, dan membuat pembeli tertarik.
Ia mengatakan, modal awal yang dikeluarkan juga cukup banyak, yakni untuk membuat sampel sepatu, dan juga label brand, belum juga biaya promosi endorse Instagram untuk membranding usahanya.
"Butuh waktu juga sih, untuk lebih ngenalin ke masyarakat umum. Apalagi kalau di Tuban sendiri ternyata minatnya cukup sedikit dan lebih suka ke brand yang terkenal," ungkapnya.
Tak hanya sneakers, Ribki dan Riski juga menjual t-shirt hanya dengan kisaran harga Rp85 ribu, untuk sepatu mematok harga Rp250 ribu - Rp280 ribu.
"Omzetnya perbulan bisa jutaan, kadang tidak pasti juga. Sejak pandemi semua penjualan jadi turun" ungkapnya.
Harapannya ke depan agar lebih baik dan lebih menginspirasi, ia juga berpesan kepada masyarakat agar mencoba untuk memulai berbisnis tanpa memikirkan resiko sukses atau gagal.
”Everyone can be successful after he wants to process” kutip Ribki.
Tips saat memulai usaha menurutnya adalah, harus mengamati di sekeliling kita peluang apa yang bisa kita bikin usaha, dan jangan lupa untuk rajin promosi.[ulf/ono]
