15:00 . Usai Diterima Bupati Lindra dan Diarak di Tuban, Pataka JBMB Dilepas ke PJ Bupati Bojonegoro   |   14:00 . Jadwal Tayang NSC Tuban 28 September 2023: Ada Diambang Kematian dan The Creator   |   13:00 . 5 Loker Terbaru di Tuban, Lulusan SMA Wajib Mencoba!   |   12:00 . Terjun Bebas, Harga Emas Antam 28 September 2023 Turun Lagi di Level Rp1.058.000 Per Gram   |   11:00 . Tim U-17 Atasi Suhu Dingin Jerman, Tim U-24 Matangkan Taktik Jelang Hadapi Uzbekistan   |   10:00 . Fakta TikTok Shop Dilarang Pemerintah Indonesia, Kecuali Ikuti Saran Permendag Berikut   |   09:00 . Sejarah Desa Tlogowaru Tuban yang Dikenal UMKM Penghasil Jamur Tiram   |   08:00 . Amalan Doa-doa di Pagi Hari Supaya Datangkan Rezeki Tak Terduga dalam Islam   |   07:00 . Asal Usul Desa Mandirejo Tuban dan Ekowisata Silowo   |   18:00 . AJI Indonesia dan LBH Pers Dorong Kominfo Akomodasi Kegiatan Jurnalistik dalam RPP Perlindungan Data Pribadi   |   17:00 . Pantas Jadi Rebutan, Ternyata Segini Gaji Perangkat Desa di Tuban   |   16:00 . Kenang Hari Kelahiran Nabi Muhammad, Puluhan Anak Yatim di Tuban Ikuti Maulidan   |   15:00 . Harga Padi dari Petani Tuban Stagnan, Dicurigai Ada Permainan di Pihak Tengkulak   |   14:00 . Vaksin TT Penting Bagi Calon Pengantin, Dinkes Tuban: Cegah Penyakit Tetanus   |   13:00 . Cara Mudah Laporkan Kendaraan Bermotor yang Hilang, Kapolres Tuban: Lacak Melalui Ilmu Semeru   |  
Thu, 28 September 2023
Jl. Sunan Muria no 28, Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban, Email: bloktuban@gmail.com

Ancaman DBD di Tengah Pandemi Covid-19, Waspada Beban Ganda Penyakit Infeksi

bloktuban.com | Monday, 05 July 2021 07:00

Ancaman DBD di Tengah Pandemi Covid-19, Waspada Beban Ganda Penyakit Infeksi

Reporter: -

blokTuban.com - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi penyakit menular berbahaya di Indonesia. Data nasional dari bulan Januari hingga Juni 2021 menunjukkan ada lebih dari 95 ribu kasus DBD di Indonesia, dengan korban meninggal sebvanyak 661 orang.

Kenaikan kasus demam berdarah dengue ini patut menjadi perhatian serius, mengingat Indonesia juga tengah dilanda pandemi Covid-19 sejak Maret 2020, yang sudah menginfeksi lebih dari 2,2 juta orang dan menewaskan 60.000 lainnya.

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak dari Universitas Indonesia, Prof Sri Rezeki Hadinegoro, mengatakan bahwa meningkatnya kasus demam berdarah dengue di tengah pandemi Covid-19 berisiko membuat rumah sakit dan fasilitas kesehatan mengalami double burden alias beban ganda penyakit infeksi.

"Ini kemudian menjadi double burden, ada dua masalah infeksi yang hadir bersamaan di satu negara. Jadi semua fasilitas kesehatan mulai dari puskesmas hingga rumah sakit yang canggih ruang ICU-nya semuanya terkonsetrasi untuk Covid-19. Sampai-sampai dengue ini agak terlupakan," ujar Prof Sri dalam sesi wawancara khusus ISNTD-ADVA World Dengue Day Forum - Cross Sector Synergies, beberapa waktu lalu.

Tingginya angka pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit bukan omong kosong. Data dari Satgas Covid-19 menunjukkan, bed occupancy rate alias keterisian tempat tidur di rumah sakit saat ini mencapai lebih dari 72 persen.

Terlebih, Prof Sri mengatakan dengue dan Covid-19 memiliki gejala awal yang sama, yakni demam tinggi, batuk, pilek, dan nyeri di sejumlah bagian tubuh.

Ia khawatir, dengan tingginya peningkatan kasus Covid-19 saat ini, penanganan DBD di sejumlah daerah mengalami penurunan yang bisa berakibat terhadap meningkatnya jumlah kasus dan juga korban meninggal.

Apalagi, faktor penularan dengue berbeda dengan Covid-19. Jika Covid-19 menular antara orang ke orang, dengue menular melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti.

Dalam kasus Dengue, nyamuk menjadi perantara dan sulit dikendalikan. Apalagi dengan kondisi iklim tropis di Indonesia, membuat nyamuk senang berkembang biak.

"Ini yang kemudian membuat nyamuk berkembang biak. Belum perumahan dan kampung-kampung yang rapat. Nyamuk Aedes itu senang sama orang, bukan karena cantik atau cakep, tapi bau keringatnya itu yang dia suka," papar Prof Sri lagi.

Pennggunaan Teknologi untuk Penanganan Demam Berdarah Dengue

Prof Sri mengatakan sebagai negarah endemis demam berdarah dengue, Indonesia seharusnya memiliki program penanganan yang komprehensif.

Namun hingga saat ini, penanganan demam berdarah dengue masih terpaku pada 3M (menguras, menutup, dan mengubur) serta mengandalkan peran juru pemantau jentik (Jumantik). Kedua hal ini menurut Prof Sri, sulit dilakukan semasa pandemi Covid-19.

Ia mencontohkan program penanggulangan dengue di Malaysia yang menggunakan teknologi. Di mana, masyarakat diberikan sistem pemerangkap nyamuk sekaligus edukasi tentang bentuk nyamuk Aedes Aegypti.

"Jadi setiap hari dilihat di perangkapnya, apakah ada nyamuk Aedes atau tidak. Nanti jika ada, tinggal lapor saja via WA ke dinas kesehatan. Ini kan sama seperti 3M juga tapi pakai teknologi," tutur Prof Sri lagi.

Untuk itu, pentingnya ada sinergi lintas sektor antara pemerintah, otoritas kesehatan, dan pihak-pihak terkait dalam penanganan dengue di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tema ISNTD-ADVA World Dengue Day Forum - Cross Sector Synergies yang tidak hanya membahas pencegahan dan penanganan, tapi juga mengoptimalkan penelitian dengue di Indonesia maupun Asia Tenggara.

Ke depannya, Prof Sri berharap akan ada perhatian lebih terhadap penanganan dengue di masa pandemi. Ia mengatakan meski Covid-19 meningkatn, kewaspadaan masyarakat terhadap dengue tidak boleh turun.

"Ini yang sulit memberi tahu masyarakat. Mungkin sebentar ingat, tapi sebentar lupa lagi. Jadi perubahan perilaku ini tidak mudah dan tidak boleh bosan, harus terus diingatkan," tutupnya.

*Sumber: suara.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...
-->

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokTuban TV

Redaksi

  • Monday, 14 August 2023 11:00

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB

    blokTuban.com Kembali Dipercaya UTM Tempat Praktik MSIB PT Blok Tuban Promosindo yang menaungi website blokTuban.com kembali mendapat kepercayaan dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai tempat praktik Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) tahun 2023, Senin (14/8/2023)....

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat