Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Kedatangan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Republik Indonesia (RI), Halim Iskandar di Kabupaten Tuban pada Minggu (30/5/2021) siang juga dalam rangka pengecekan pemulihan ekonomi nasional di tingkat desa. Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) salah satu kunci pemulihan tersebut.
“Unit usaha BUMDesa ini banyak, misalnya di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu ada wisata pantai, produk unggulan hasil laut, dan layanan jasa lainnya. Ini tentu diharapkan memicu pemulihan ekonomi nasional dari desa,” kata Menteri Halim kepada reporter blokTuban.com disela kunjungannya.
Melalui pemerataan BUMdesa di setiap desa tentu dapat mendukung pemulihan di tingkat di atasnya. Misalnya bicara BUMDesa dan unit usahanya, desa wisata ini adalah kumpulan ekonomi level desa. Agregat kumpulan ekonomi tersebut dapat mempercepat pemulihan ekonomi level kabupaten dan berdampak ke provinsi.
Agenda dari kegiatan ini pada triwulan kedua nanti, pertumbuhan ekonomi sudah surplus. Waktu sebelumnya masih minus meskipun sedikit dan lebih bagus dari Negara tetangga.
“Kalau triwulan dua surplus harapannya ditriwulan berikutnya semakin bagus. Kuncinya satu yaitu kesehatan, karena tidak mungkin bisa memacu pertumbuhan ekonomi kalau angka corona naik lagi,” imbuh menteri kelahiran Jombang itu.
Sebelum datang ke Tuban, ia telah bertanya kepada Ketua DPRD Tuban, M. Miyadi dampak kondisi pandemi Corona di Tuban. Hasilnya ada pertambahan kasus tapi tidak signifikan dan saat ini Tuban berstatus zona kuning. Begitupula secara nasional ada penambahan, tapi tidak setinggi Lebaran tahun lalu.
Hal ini berarti tingkat kesadaran masyarakat sudah baik, di wisata Semilir pengunjung juga sudah maksimal menerapkan Prokes. Kendati demikian dia berpesan agar jangan abai pada protokol kesehatan dan 5M.
Sementara itu, Manajer BUMDesa Maju Mandiri Sejahtera Socorejo, Rohmad Hidayat mengucapkan terimakasih atas arahan dan bimbingan dari Menteri Desa. Kurang lebih program BUMDesa Socorejo telah berjalan tiga tahunan.
Di antara programnya suplai air bersih ke kapal dan Pelabuhan Khusus T. Semen Indonesia Pabrik Tuban, pembinaan home industri hasil olahan laut berupa trasi, rengginang, ikan asin, cumi-cumi dan lain-lain.
“Kerjasama dengan BNI, Bank Jatim, Kantor Pos, dan Samsat juga telah terjalin. Harapannya layanan kepada masyarakat semakin optimal. Tak kalah penting adalah CSR kepada masyarakat berupa 1.200 paket sembako yang diberikan setahun dua kali, serta dukungan terhadap kegiatan organisasi keagamaan maupun kemasyarakatan.
“Kami terus terbuka dan berharap ada dorongan, supaya wisata pantai ini bisa berkembang dan memberi nilai lebih bagi masyarakat. Jika ekonomi masyarakat di tengah pandemic meningkat, tentu memberi sumbangsih pada ekonomi nasional,” pungkas Rohmad. [ali/col]