Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Lambannya perbaikan Jembatan Glendeng membuat warga yang tinggal dekat jembatan penghubung Tuban dan Bojonegoro, yakni warga RW 1 Desa Simo, Kecamatan Soko itu was-was.
Sebab, saat ini akses roda empat putus, permukaan jalan cor amblas, trotoar jalan retak, ada juga warung yang hampir roboh karena terdampak pergerakan tanah jembatan. Bahkan, bangunan Musala dan sumur juga retak seperti diguncang gempa.
"Musala ini sudah satu bulan lebih rusak begini," ujar Teguh Yuwono, warga sekitar musala yang berada persis di tenggara Jembatan Glendeng.
Pria yang sehari-hari kerap menjadi imam musala itu menambahkan, ia hanya bisa mengimbau kepada para jemaah Musala agar senantiasa waspada saat beribadah di tempat tersebut. kepada jamaah sholat atau warga yang sering sholat disana supaya tetap waspada.
"Masih sering ditempati (buat salat), tapi juga saya ingatkan kepada orang-orang untuk hati-hati," lengkapnya kepada blokTuban.com sembari menunjukkan detail kerusakan keramik musala.
Ia menjelaskan, kejadian ini telah lama membuat warga khawatir. Tercatat setidaknya hanpir 2 bulan, dampak dari jembatan yang tanahnya longsor membuat tanah bangunan musala ikut miring.
Dirinya bersama warga setempat hanya bisa berharap, supaya pemerintah yang bertugas menangani kejadian ini lekas memberi tanggapan. Bila tidak, ia tak tahu bagaimana nanti keadaan warga selanjutnya. Karena lambat laun jika tak cepat dibenahi juga bakal mengancam kelangsungan tanah tempat tinggal lainnya.
Masih berada dekat area bangunan musala, sumber mata air dari sumur ikut rusak akibat goncangan di jembatan darurat. Memang, tonase kendaraan roda 2 tak banyak mempengaruhi permukaan tanah. Namun jika hujan tiba, apalagi dengan intensitas guyuran tinggi, air melaju deras menggerus tanah-tanah warga mengikuti aliran cekung bagan jembatan di Bengawan Solo.
Hal itulah yang menjadi sebab utama sumur katrol tradisional andalan warga dekat musala rusak. Tampak pada lingkar sumur telah pecah terbelah parah. Penyangga katrol timba air juga telah putus, tinggal jatuhnya saja.
Selebihnya, ada pula warga yang telah meninggalkan kediamannya yang berada persis di utara jembatan mengahadap ke barat. Tepat berada di selatan musala. Bangunan rumah kayu itu telah cukup lama ditinggal pemiliknya, dan memilih untuk tinggal bersama keluarga dekat lain lantaran khawatir rumahnya tiba-tiba roboh. [feb/col]