Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Ratusan tukang becak pada Jumat (7/5/2021) sore mengantre pembagian beras dan angpao di TITD Kwan Sing Bio Kabupaten Tuban. Antrean dan pembagian telah diatur sesuai protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Suwitno (64) asal Kemuning, Kelurahan Ronghomulyo bersyukur karena telah mendapat beras dan angpao. Bantuan tersebut sangat berarti bagi keluarganya untuk Lebaran.
"Terimakasih semoga TITD Kwan Sing Bio lebih sukses dan terus memberi manfaat bagi sekitar," ujarnya.
Senada disampaikan perwakilan RT 1 Kelurahan Karangsari, Luluk Indrawati (41). Ia telah mengantre untuk mendapat bantuan dari kelenteng. Bantuan tersebut menurutnya sangat bermanfaat dan penting untuk Lebaran nanti.
Dengan bantuan ini, Luluk menilai hubungan klenteng dan warga akan semakin harmonis. Bagi-bagi semacam ini dilakukan setahun lebih dari sekali.
"Terimakasih klenteng warga merasa terbantu," sambungnya.
Usai pembagian, Handono Tanzah sebagai pemuka Konghucu di TITD Kwan Sing Bio Tuban berharap bantuan ini dapat membantu abang becak dan warga sekitar yang mayoritas beragama Islam untuk Lebaran Idul Fitri.
"Jumlahnya tukang becak ada 150 orang dan paket lainnya disalurkan ke warga sekitar Klenteng melalui Ketua RT," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Penilik Demisioner Alim Sugiantoto menambahkan bagi-bagi ini demi meringankan saudara umat Islam yang mau Lebaran enam hari lagi. Sekaligus meringankan warga yang terdampak Corona agar tetap semangat dalam menjalani kehidupan.
Walaupun ditimpa bencana dan cobaan ini, setidaknya wujud toleransi yang tinggi Klenteng Kwan Sing Bio Tuban tetap memperdulikan sesama umat Tuhan yang beragama apapun untuk tetap bersatu demi kerukunan toleransi menghormati sesamanya.
"Hal ini bisa tetap menyatukan kebinekaan dan keamanan ketentraman umat beragama di Tuban," katanya.
Angpao sendiri diberikan untuk menggairahkan hidup penerimanya. Sedangkan pembagian takjil dan beras jumlahnya 568. Pihaknya memakai angka yang baik 568, dengan harapan semoga KongCo dan Tuhan merestuinya.
Secara filosofi angka 5 adalah kebhinekaan dan tidak memandang dari golongan apa agama apa. Kita adalah kesatuan bangsa Indonesia berbahasa Indonesia bertanah tumpah darah Indonesia tetap Indonesia. Untuk angka 6 istilah luk jalan angka 8 fak adakah fakdjai rejeki sehat, mk terangkum kebhinekaan kita Indonesia sejalan akan menghasilkan rezeki banyak kesehatan menangkal Covid dengan tetap memperhatikan Prokes dan ingat 3M.
"Pemberian angpao untuk Hari Raya Idul Fitri bukan angka uangnya, yang terpenting ada kepedulian Klenteng Kwan Sing Bio dan umat agama khonghucu untuk memberikan semangat yang setinggi-tingginya," tandasnya. [ali/ col]