Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Jembatan glendeng penghubung antara Tuban-Bojonegoro yang longsor akibat curah hujan tinggi pada awal bulan November 2020 lalu, hingga saat ini masih belum dilakukan perbaikan.
Kendati begitu, proses perbaikan saat ini telah melalui tahap perencanaan. Bahkan, perencanaan perbaikan itu ditenderkan, sebab nilai perencanaannya diatas Rp50 juta.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein. Menurutnya, untuk progres perbaikan jembatan glendeng telah melalui tahap perencanaan, melihat kondisi jembatan saat ini maka perencanaan harus dilakukan dengan sebaik mungkin.
"Jembatan Glendeng belum diperbaiki, baru perencanaan gambar," kata Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein.
Dia menjelaskan, dalam hal ini tender untuk perencanaan gambar dilakukan oleh perguruan tinggi. Apakah nanti gambar jembatan itu diperpanjang atau ditambah satu sekat lagi sepanjang 16-20 meter, belum bisa diketahui.
Lebih lanjut, untuk penanganan jembatan glendeng Tuban dan Bojonegoro ini sangat berbeda. Kalau di Bojonegoro menjoroknya jauh, yang di Tuban pas di tepi makanya longsornya itu di wilayah Tuban.
"Kalau tidak salah dikerjakan ITS untuk perencanaan gambarnya, belum jadi ini. Tapi targetnya perbaikan harus selesai tahun ini," imbuh Wabup.
Mantan Ketua DPC PKB Tuban itu menambahkan, rencana alokasi anggaran yang disiapkan untuk perbaikan jembatan glendeng yaitu Rp10 miliar. Untuk biaya perbaikan sudah dianggarkan di APBD 2021.
"Hanya saja tinggal menunggu perencanaan gambar selesai baru bisa dikerjakan. Anggarannya sudah siap, kita yang ngerjakan karena masuk wilayah Tuban sisi utara," pungkasnya.
Sekadar diketahui, akibat longsornya kontruksi jembatan glendeng penghubung Tuban-Bojonegoro kendaraan roda empat hingga saat ini tidak bisa melintas dan harus memutar ke jalur alternatif jika ingin ke Tuban-Bojonegoro atau sebaliknya.
Sedangkan untuk pengguna roda dua bisa melintas di jembatan glendeng dengan bantuan jembatan alternatif khusus roda dua.[hud/mu]