Reporter: Moch Nur Rofiq
blokTuban.com - Pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur periode 2020-2023 dilantik di Gedung Negara Grahadi, Rabu (21/4/2021) sore. Acara pelantikan dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan jajaran stakeholder yang ada di Jawa Timur.
SK Pengurus AMSI Jatim dibacakan Yatimul Ainun, Ketua Departemen Organisasi dan Keanggotaan AMSI Pusat dan pelantikan serta janji pengurus dipimpin Dwi Eko Lokononto, Badan Pertimbangan dan Pengawas AMSI Pusat.
BlokMediaGroup (blokBojonegoro.com & bloktuban.com) juga terlibat di kepengurusan AMSI Jawa Timur. CeO blokMediagroup, M Abdul Qohhar dipercaya sebagai Kordinator Daerah (Korda) Matraman dan General Manager blokTuban.com, Edy Purnomo, dipercaya sebagai anggota Divisi Bidang Pendidikan dan Litbang AMSI Jawa Timur.
Ketua Umum AMSI, Wensesleus Manggut, menjelaskan saat ini masyarakat lebih banyak tertarik dengan berita yang berkaitan dengan kondisi sekitar mereka. Hal ini hanya bisa dilayani oleh media-media lokal.
Jarak dan waktu tidak lagi menjadi kendala bagi masyarakat untuk mengakses informasi. Orang dari suatu daerah bisa mengetahui informasi dari daerah hanya dengan sekali akses.
"Justru kekuatan media ada di konten lokal. Semakin kuat maka akan lebih dibutuhkan masyarakat," imbuhnya.
Wens berpesan kepada pengurus AMSI Jatim untuk memperkuat kolaborasi. Posisi AMSI sangat penting dengan berkordinasi dengan stakeholder lokal untuk sama-sama untuk menyehatkan dunia digital. Membersihkan sampah dan persoalan di dunia digital. "Karena semakin sehat dunia digital, semakin sehat usahanya, maka akan semakin sehat kontennya," kata Wens.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, dalam sambutannya menyatakan sepakat dengan sambutan yang diberikan Ketua AMSI terkait istilah pembersihan sampah digital.
Gubernur mengatakan sering menyampaikan kepada jajaran OPD untuk membangun kolaborasi dan sinergitas dengan semua pihak. Bahkan sudah menyiapkan 9 kabupaten untuk menyiapkan sistem digital.
Gubernur meminta bantuan AMSI untuk terus menerus memerangi hoaks, ujaran kebencian dan sejenisnya di dunia digital. "Hoaks dan ujaran kebencian berpotensi memecah belah persatuan dan persaudaraan. Sehingga berpotensi memecah belah bangsa," kata Gubernur.