Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Kepala Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan, Kabupaten Tuban, Muhail menanggapi terkait penemuan gua yang berada di kawasan ladang jagung di Dusun Tegalrejo desa setempat.
Muhail mengaku, senang di desanya terdapat sebuah gua yang memiliki ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang indah dan memiliki ornamen bebatuan yang ketika ditabuh memunculkan bunyi seperti alat musik gamelan.
"Sangat senang, Insyaallah mau segera kami kelola," terang Kades Mulyoagung ketika dikonfirmasi blokTuban.com, Kamis (4/2/2021).
Dia menjelaskan, untuk bulan depan fokus Pemerintah Desa (Pemdes) Mulyoagung adalah pengelolaan Nglirip dan Anjlok Water Park. Sehingga rencana untuk pengelolaan gua setelah Anjlok Water Park rampung.
Dia menambahkan, gua yang biasa disebut oleh warga sekitar dengan sebutan gua Temu Giring tersebut telah dipetakan/Maping oleh Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dan di dalamnya sangat indah dan sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata.
"Untuk bulan depan yang dikelola yaitu Lirip dan Anjlok Water Park, sedangkan untuk gua nanti setelah ini selesai," pungkasnya.
Sekadar diketahui, baru-baru ini sebuah gua dengan ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang memukau dan masih perawan ditemukan oleh warga hingga ramai di Media Sosial (Medsos).
Gua tersebut ditemukan oleh warga di lahan milik Perhutani, tepatnya di lahan jagung warga turut Dusun Tegalrejo, Desa Mulyoagung, Kecamatan Singgahan.
Menurut penuturan salah satu tokoh pemuda di desa setempat Irsyadul Ibad, gua yang memiliki lubang berdiameter sekitar 1,5 meter itu mempunyai beberapa keunikan.
Diantaranya, banyak ornamen bebatuan stalakmit dan stalaktit yang indah dan menyambung serta memiliki ornamen bebatuan yang ketika dipukul menimbulkan bunyi seperti alat musik gamelan.
"Keunikannya ornamen stalakmit-stalaktit bagus dan menyambung dari bawah ke atas. Dan ketika ditabuh menimbulkan suara-suara seperti gamelan," pungkas pemuda yang aktif di Karang Taruna tersebut.[hud/ito]
