Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Banjir kiriman yang terjadi di Kecamatan Plumpang pada Minggu (24/1/2021) menggenangi Desa Ngrayung. SDN Ngrayung salah satu titik genangan banjir, dimana 12 ruangan terendam air setinggi 1 meter.
Setelah banjir surut, 12 ruangan yang terdampak banjir dipenuhi lumpur. Sri Yunanik, Kepala Sekolah SDN Ngrayung kemudian meminta bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban untuk membersihkan lumpur.
Di lokasi tim BPBD bersama dengan guru SD bahu-membahu membersihkan lumpur di kelas-kelas. Kalaksa BPBD Tuban, Yudi Irwanto mengatakan banjir di Ngrayung kiriman dari bukit di sebelah baratnya.
"Tim BPBD Tuban dan BPBD pos Rengel melaksanakan pembersihan lumpur dengan cara penyemprotan menggunakan 1 unit mobil Damkar pos Rengel dan 2 unit mobil tangki dari Tuban," ujar Yudi dalam laporannya, Senin (25/1/2021).
Banjir di Desa Ngrayung, lanjut mantan Kabag Umum Pemkab Tuban tidak menimbulkan kerusakan fasilitas ataupun korban jiwa. Hanya ruang kelas terdampak lumpur setelah banjir surut.
Sejak bulan Desember 2020 hingga Januari 2021, Kabupaten Tuban dihadapkan bencana banjir. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bahwa banjir telah terjadi 11 kecamatan.
Ada dua jenis banjir di Tuban yaitu luapan Sungai Bengawan Solo berdampak di wilayah Kecamatan Widang, Plumpang, Rengel, Soko, dan Parengan.
Untuk wilayah kecamatan lain terdampak luapan sungai/avour dan waduk. Kecamatan Parengan, Singgahan, Senori, Bangilan, Jatirogo kena luapan Kali Kening. Merakurak juga luapan sungai DAM setempat.
Banjir di Palang akibat luapan Avour Suru, Palang dan Widang terdampak Avour Kuwu dan waduk Jabung, Kecamatan Kerek terdampak waduk Singkil, Semanding dapat kiriman air dari hulu, dan Bancar karena saluran irigasi sempit.
"Banjir tahun ini dipengaruhi La Nina. Debit air hujan lebih besar 40 persen dari tahun sebelumnya. Saat hujan turun kerap diikuti angin kencang. Ditambah sungai terjadi pendangkalan, drainase penyempitan, dan sampah menumpuk," pungkasnya. [ali/ono]