Reporter: Parto Sasmito
blokTuban.com - Pada kesempatan sinkronisasi progam Sahabat Pertamina, Kepala Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Purwanto mengaku sangat merasakan manfaat program tersebut bagi warganya. Begitu pula yang dirasakan oleh Gunawan, Kades Sambiroto.
[Baca juga: Sinkronisasi Program Sahabat Pertamina, Hadirkan 3 Desa di WIlayah Operasi ]
Menurut Purwanto, pogram dari operator Lapangan Sukowati, Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field dengan mitra program, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICsada) tersebut, selama ini sangat membantu warga dalam bidang kesehatan.
"Salah satunya dengan adanya mobil siaga, 24 jam siap melayani. Bahkan tengah malam juga siap mengantarkan warga kami yang sakit," ujar Kades Ngampel ini.
Menanggapi hal tersebut Angga Aria, L&R Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field juga berharap dapat memberikan manfaat lebih luas lagi bagi warga sekitar operasi. "Masukan-masukan dari desa sangat kami butuhkan untuk improvement Program yang kami berikan untuk masyarakat, " ujar Angga.
Selain itu, dengan Pemeriksaan dan Pengobatan bagi Masyarakat (PPM), warga juga lebih sadar akan kesehatannya dan segera melakukan pemeriksaan jika memang ada keluhan.
"Harapan kami, program ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan lagi dalam memberikan pelayanan bagi warga kami," harapnya.
Perawat di Polindes Ngampel dan Puskesmas Tanjungharjo, Kecamatan Kapas, Siti Fajrin mengaku sangat terbantu dengan adanya Program Sahabat Pertamina.
"Dulu sebelum ada progam ini, saya yang harus kesana kemari sendiri untuk membantu warga yang membutuhkan pertolongan. Dengan progam ini, sangat membantu, terutama dalam hal memberikan layanan langsung ke rumah warga. Hal itu yang tidak memungkinkan saya sendiri yang langsung menangani," kata Fajrin.
Perempuan yang juga bertugas di Puskesmas Tanjungharjo itu menjelaskan, Program Sahabat Pertamina yang dimulai sejak tahun 2018 sangat terasa manfaatnya. Terutama dalam hal memberikan layanan PPM.
"Dengan PPM, masyarakat menjadi sadar penyakit apa yang ada dalam tubuhnya, dan bagaimana cara mengobatinya. Tentunya lebih meningkatkan derajat pemahaman kesehatan masyarakat lebih mandiri," paparnya.