Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Untuk membantu para seniman eksis di masa pandemi, Setiajit menggelar pentas wayang pakeliran padat.
Pentas yang biasanya dilaksanakan semalam suntuk tersebut cukup digelar tiga jam. Pentas dilaksanakan di Sanggar Seni Cipto Utomo di Desa Prunggahan Wetan Kecamatan Semanding.
Karena masih masa pandemi pentas dilakukan secara virtual. Sehingga penonton yang ingin menyaksikan pentas dengan lakon Gatutkaca Winisuda itu cukup menyaksikan secara live streaming.
Pentas ini menampilkan dua dalang muda Tuban Ki Wahyu Sasongko dan Ki Nanang Veryanto. Beberapa warga sekitar sanggar ikut menonton langsung. Pentas dilakukan dengan melaksanakan protokol kesehatan.
Pentas diawali dengan penyerahan tokoh wayang Gatutkaca dari Setiajit kepada dalang. Lalu dalang mulai memainkan wayangnya.
Setiajit menjelaskan di masa pandemi banyak pihak yang terimbas termasuk para seniman. Mereka hampir tak pernah pentas sejak pandemi berlangsung sekitar enam bulan lalu.
Padahal para seniman juga butuh pentas untuk mendapat nafkah. Dalam pentas wayang misalnya, ada banyak tenaga. Selain dalang ada nayogo, sinden, tukang sound dan lainnya yang harus mencari nafkah.
"Saya ingin mrmbantu seniman. Dan yang lebih penting lagi adalah nguri-uri budaya," ujar calon Bupati Tuban ini.
Setiajit mengaku mencintai seni dan budaya. Para seniman juga harus dirangkul dan diberi wadah untuk berekspresi. Tuban milik bersama yang menjadi jargon Setiajit benar-benar akan diwujudkan dengan mengayomi semua golongan.
Pentas wayang kulit tersebut rencananya juga akan dilaksanakan di beberapa kecamatan seperti Rengel, Singgahan dan Jatirogo.
"Agar seniman merasa terayomi dan mendapat tempat.Kalau bukan kita siapa lagi yang membantu seniman. Agar seni dan budaya lestari maka pemerintah harus hadir. Saya sangat peduli dengan seni dan budaya seperti ini, " tandasnya. [hud/col]