Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Pertamina EP selaku anak perusahaan PT Pertamina (Persero) konsisten menjamin ketersediaan energi ditengah lesunya ekonomi karena dampak dari pandemi.
Kendati menghadapi tekanan bisnis, Kontraktor Kontrak Kerjasama di bawah pengawasan SKK Migas itu, terus melakukan inovasi dan efisiensi dalam menjalankan tugasnya untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Melalui Pertamina EP Asset 4 Papua Field, perusahaan plat merah itu berhasil melakukan konversi penggunaan bahan bakar dari diesel menjadi gas di Pembagkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Lapangan Klamono.
Papua Field Manager, Abdul Rachman Para Buana mengungkapkan, konversi dari pengunaan diesel menjadi gas sebagai bahan bakar operasi produksi di lapangan Klamono merupakan perdana. Hal itu diungkpkan pada saat melakukan Management Walkthrough (MWT) ke Lapangan produksi Klamono Pada Selasa (6/10/2020) lalu.
“Konversi dari penggunaan bahan bakar diesel menjadi gas di PLTMG Klamono ini merupakan sebuah prestasi luar biasa bagi seluruh Perwira Pertamina di Papua Field. Dengan adanya konversi ini, diharapkan kinerja dan produksi lapangan Klamono dapat lebih efektif dan efisien," ujar Papua Field Manager kepada blokTuban.com, Jum'at (9/10/2020).
Pria humanis itu menambahkan, program konversi ini bertujuan mendapatkan efisiensi biaya operasi dengan me-reduce konsumsi diesel lapangan Klamono sekitar 7,000 liter per hari. Program yang berkelanjutan ini dimulai sejak awal tahun 2017 dan dibagi menjadi 3 tahap.
Tahap pertama melakukan instalasi flowline sepanjang 37 km, serta pemanfaatan asset-asset idle bantuan antar unit dari Field Bunyu, Tarakan dan Pangkalan Susu seperti gas engine dan scrubber. Kemudian pembuatan Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) dengan KPA (Klalin Processing Area).
"Pada tahap pertama, kombinasi daya disupply oleh diesel dan gas dengan konsumsi 3.000 liter dan gas 0.2 MMSCFD per harinya. Pada Tahap ini, efisiensi biaya yang dicapai selama tahun 2019 mencapai sekitar 3.5 Milyar Rupiah," imbuhnya.
Lebih lanjut ia berujar, tahap kedua konversi PLTMG Klamono dilanjutkan dengan gas engine dari Field Subang untuk menggantikan operasi diesel engine. Tepat 16 September 2020 operasi produksi lapangan Klamono pertama kali menggunakan 100% gas sebesar 0.3 MMSCFD sebagai bahan bakar dan mampu menghilangkan konsumsi diesel sekitar 3,000 liter per hari. Jika dikalkulasikan, efisiensi biaya dari tahap kedua konversi PLTMG ini mencapai sekitar 900 juta rupiah per bulan.
Pada tahap ketiga, Rachman mengatakan, jika reaktivasi sumur gas KUW-01 untuk dimanfaatkan sebagai main source gas PLTMG Klamono. Pada tahap ketiga ini, Pertamina EP Asset 4 Papua Field dapat menghapus komponen pembelian gas dari KPA dengan potensi efisiensi sekitar 845 juta rupiah per bulannya.
Diketahui, kegiatan reparasi sumur dan instalasi fasilitas produksi sumur KUW-01 sendiri selesai pada Oktober 2020. Dan supply gas sumur KUW-01 ditargetkan on stream pada November 2020 bersamaan dengan persetujuan Put on Production (POP) sumur.
PLTMG Klamono menjadi jantung penggerak operasi produksi migas di lapangan Klamono. Fasilitas ini menghasilkan daya hingga 1.25 MW, yang digunakan untuk mengoperasikan 132 sumur produksi dan Water Injection Plan (WIP) di Klamono dengan produksi 550 bopd.
Selain itu, PLTMG Klamono juga digunakan untuk menghidupkan fasilitas-fasilitas penunjang, perkantoran, penerangan jalan hingga untuk kebutuhan listrik para pekerja yang tinggal di Klamono. Dengan konversi gas hingga 100%, dapat memicu penghematan biaya yang cukup signifikan dan dapat mengurangi cost per barrel di Papua Field.
"Hal ini merupakan komitmen Papua Field untuk melakukan cost reduction, terutama pada saat penurunan harga minyak dunia di tengah pandemi covid-19," ucap Rachman dengan nada meyakinkan.
Dalam Kesempatan yang sama, para pekerja dan mitra kerja yang ada di Klamono juga diberikan penyegaran pengetahuan khususnya dalam aspek HSSE. Selain itu jajaran manajemen Pertamina EP Asset 4 Papua Field juga memberi motivasi dan ucapan terima kasih kepada para pekerja di Klamono untuk meningkatkan semangat kerja di lapangan, dengan tetap mematuhi aspek HSSE dan Protokol Covid-19.
“Konversi gas PLTMG Klamono dapat terwujud berkat usaha dan perjuangan teman-teman semua. Saya sangat berterima kasih kepada para patriot-patriot migas yang berada di lapangan Klamono yang telah bekerja keras tidak kenal lelah, untuk memajukan Papua Field,” pungkasnya. [rof/mu]