Reporter: Khoirul Huda
blokTuban.com - Sri Widodo (50), pemilik rumah produksi Batik Gedog Dodot Iro di Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban mengungkapkan omzetnya terjun bebas selama masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, sebelum masa pandemi dia bisa meraup omzet hingga Rp200 juta dalam satu tahun. Namun, selama masa pandemi ini omzet yang didapatnya menjadi tidak menentu.
"Omzet masa pandemi ini terjun bebas, saya bersyukur masih bisa bertahan untuk terus produksi," terang Sri Widodo kepada blokTuban.com, Jumat (2/10/2020).
Dia menambahkan, selama ini sebagian besar batik yang diproduksinya dikirim ke wilayah Bali dan Jakarta. Akan tetapi selama masa pandemi ini pemasaran untuk wilayah Bali ditutup.
"Sementara ini pemasaran belum ada, karena untuk wilayah Bali pemasaran masih ditutup. Kita produksi lalu kita stok dulu," paparnya.
Dia berharap pada masa sulit seperti ini, pemerintah bisa memberdayakan para perajin Batik Gedog Tuban dengan cara mewajibkan para pegawai untuk menggunakan produk batik seperti yang dia produksi.
Sementara ini, jumlah perajin Batik Gedog tenun maupun kain biasa yang bekerja dengannya ada sebanyak 122 orang. Dari jumlah tersebut sebagian besar diproduksi di rumah masing-masing.[hud/col]