Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati dalam siaran resminya, Kamis (9/7/2020) menyebutkan Gudang Garam menjadi klaster baru penyebaran corona di Bumi Wali.
Di klaster tersebut terdapat tiga pasien konfirmasi positif yaitu perempuan 30 dan 38 tahun asal Kecamatan Palang dan perempuan 38 tahun asal Kecamatan Plumpang.
Penyebutan GG sebagai klaster baru dirasa tidak tepat. Versi ini diungkap Dinas Koperasi Peridustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban, setelah berkoordinasi dengan mitra GG yaitu PT. Mahkota Nusantara.
"Kurang tepat GG disebut klaster baru," terang Kepala Diskoperindag Tuban, Agus Wijaya kepada blokTuban.com, Jumat (10/7/2020).
Intinya lanjut Mantan Kabag Humas Pemkab, yang terkonfirmasi positif tiga orang adalah karyawan PT. Mahkota Nusantara mitra GG. Yang bersangkutan sejak libur hari raya lebaran kemarin belum pernah masuk dan ikut proses produksi.
Adapun kronologisnya setelah libur lebaran tiga minggu semua karyawan di rapid test, untuk mengawali masuk kerja. Hasil rapid 35 reaktif, mereka tidak boleh masuk, selanjutnya di swab tiga orang terkonfirmasi positif.
"Yang 35 termasuk tiga yang terkonfirmasi positif sama sekali tidak ikut proses produksi, sehingga dapat disimpulkan mereka tertular saat libur lebaran," imbuh mantan Camat Montong.
GG selama ini terbilang serius mendukung upaya pemerintah memotong rantai sebaran virus. Standar protokol Covid di pabrik diberlakukan dengan ketat.
Pada tanggal 2-4 Juli 2020 dilakukan rapid test kedua sebanyak 1.756 karyawan hasilnya non reaktif semua. Diskoperindah terlibat mendampingi saat rapid test berlangsung.
Jika melihat kronologis ini tidak tetap kalau kluster penyebaran ada di lokasi PT. Mahkota Nusantara sebagai mitra GG. "Sebagai bentuk kepedulian perusahaan, selama ini semua karyawan masih di gaji bulanan," tambah Agus.
Menyikapi GG sebagai klaster baru, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo mengatakan ketiga orang yang positif sudah menjalani isolasi. Selain itu, GG sudah pernah ditutup beberapa hari untuk penyemprotan desinfektan.
Di samping itu, wajib mentaati protokol kesehatan mulai pakai masker, jaga jarak bekerja, cuci tangan pakai sabun keluar masuk pabrik dan jangan bergerombol dan salaman.
"Soal buka atau tutup pabrik wewenang Diskoperindag," tandas mantan Kepala Puskesmas Tambakboyo. [ali/rom]
Versi Diskoperindag, Klaster GG Belum Tepat
5 Comments
1.230x view