Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - PT. Pertamina (Persero) telah mendirikan koperasi nelayan di Desa Mentoso, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban. Nama koperasi ini Mina Jaya Mentoso, dan diharapkan mampu meningkatkan ekonomi nelayan seiring berdirinya Kilang Tuban.
Selain itu, perusahaan plat merah juga memberikan bantuan alat tangkap nelayan berupa jaring kepada 62 nelayan Mentoso. Bantuan program Coorporate Social Responsibility (CSR) Pertamina ini bekerjasama dengan LPPM Universitas Airlangga.
Perwakilan nelayan Ketua RN dan Koperasi, Priyadi berterimakasih kepada Pertamina. Bantuan alat tangkap ini akan digunakan seoptimal mungkin, dan disusul program CSR lainnya secara berkelanjutan.
"Program ini bagus karena tantangan nelayan Mentoso adalah pola tangkap ikan di sekitar pelabuhan kilang. Alat tangkap dan perahu saat ini tidak memadai, dan ini yang kami harapkan adanya perhatian Pertamina terus menerus," terang Priyadi kepada blokTuban.com di Kantor Desa Mentoso, Senin (15/6/2020).
Mewakili nelayan lokal, Priyadi juga lega karena kelak nelayan masih diijinkan keluar masuk di area pelabuhan kilang. Seiring dengan padatnya lalu lalang kapal besar, hasil tangkapan ikan juga berkurang. Oleh karena itu, solusinya nelayan minta dibekali dan dibantu budidaya ikan kerapu.
"Beberapa waktu lalu nelayan sudah pernah diajak kunjungan, dan diharapkan segera ada realisasi program," imbuhnya.
Perwakilan Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Tuban, Umi Kulsum mengingatkan sekaligus meminta nelayan di Tuban untuk tetap menjaga kelestarian Laut Jawa. Salah satu caranya menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan.
"Bantuan Pertamina ini bagus. Eksosistem laut terus kita pantau dimana pengawasan ada di Provinsi Jawa Timur dan kabupaten tugasnya membina nelayan," sambungnya.
Sementara itu, perwakilan GRR Pertamina Tuban, Budiono mengatakan, program perdana berupa pemberian jaring atau waring dan tali tambang ini untuk membantu nelayan meningkatkan tangkapannya.
"Setiap program Pertamina sifatnya berkesibambungan. Kali ini memberdayakan masyarakat nelayan yang ada di sekitar Kilang Minyak," terang Budiono yang menjadi security di projek GRR.
Dalam kesempatan ini, perwakilan LPPM Unair dan CSR Pertamina juga memberikan sambutan secara virtual dan didengarkan oleh semua audiens yang hadir. Selain nelayan, hadir pula Sekcam Jenu, perwakilan Kapolsek dan Danramil Jenu, Kepala Desa Mentoso dan jajaran perangkat desanya.
Diketahui, pengerjaan proyek New Grass Root Refinery (NGRR) atau Kilang Tuban telah memasuki minggu ke-24, di mana Pertamina telah menuntaskan pekerjaan land clearing seluas 326 hektar serta pekerjaan restorasi telah mencapai 184.400 meter persegi atau 88 persen dari total 20 hektar.
Progres pekerjaan lainnya yakni lingkup teknik hampir mencapai 30 persen. Selama pembangunan kilang Tuban juga akan menyerap 40% tingkat komponen dalam negeri (TKDN).
Kilang Tuban sendiri akan memberikan tambahan pasokan untuk kebutuhan BBM, LPG dan Petrokimia berkualitas untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan kapasitas sebesar 300 kbpd, Kilang Tuban akan memperkuat ketahanan, kemandirian dan kedaulatan energi nasional, sehingga tidak lagi tergantung dengan impor.
Dilain sisi, masyarakat Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur menyambut positif peluang kerja pada proyek pembangunan kilang baru Pertamina. Pada tahap early work NGRR Tuban, Pertamina telah memperkerjakan 287 orang di mana 86% atau 247 orang merupakan warga sekitar yang berasal dari 5 desa sekitar proyek. [ali/rom]