Reporter: Eddy Purnomo
blokTuban.com - Pemerintah berupaya meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat sehingga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Dari segi komukasi publik, informasi dan kebijakan yang disampaikan pemerintah bertujuan agar seluruh warga menerapkan kebiasaan baru dengan menerapkan protokol kesehatan. Kerja-kerja terukur pemerintah dalam menangani covid-19 ini diharapkan menjadi kunci keberhasilan dalam menangani pandemi.
“Kita harus membangun disiplin dan bergotong-royong di tengah pandemi ini. Jangan menyerah dan terus optimis sehingga tantangan yang kita hadapi ini bisa ditangani,” papar Staf Kepresiden Dr. Moeldoko, pada acara MarkPlus Government Roundtable Series: Komunikasi Publik di Era Digital pada Senin (15/6/2020).
Menurut Moeldoko, Presiden sangat serius dalam penanganan Covid-19 dengan memberikan lima arahan terkait adaptasi kebiasaan baru. Arahan itu berupa, pentingnya menerapkan prakondisi yang ketat. Ke dua, kebijakan yang diterbitkan diputuskan dengan analisa yang cermat. Ke tiga, presiden juga mengingatkan pentingnya persiapan secara matang mengenai pembukaan berbagai sektor secara bertahap.
Arahan ke empat adalah memperkuat koordinasi dan konsolidasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga tingkat RT. Ke lima, presiden meminta agar dilakukan evaluasi secara rutin. “Arahan ini agar masyarakat dapat produktif dan aman dari penularan Covid-19,” tegas Moeldoko.
Founder & Chairman MarkPlus, Hermawan Kartajaya mengatakan, pemerintah sudah melakukan penanganan pandemik Covid-19 secara terukur. Bahkan, kekhawatiran terjadi gelombang kedua Covid-19 sudah dipikirkan dengan matang. “Meski demikian, kita tetap harus waspada setidaknya sampai vaksin ditemukan,” ujar Hermawan.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informasi Rosarita Niken Widiastuti pada webinar itu menjelaskan, berbagai survei di luar negeri menunjukkan hal yang positif mengenai Indonesia. Misalnya, survei yang dilakukan CEO Magazine yang menganalis 80 negara di dunia. Hasilnya, skor Indonesia berada pada urutan terbaik keempat setelah Singapura, Inggris dan Polandia dalam penangangan Covid-19. “Dari sektor ekonomi , Indonesia termasuk baik untuk investasi,” ujar Niken.
Menurut Niken, di tengah upaya serius pemerintah, tak sedikit informasi yang menyesatkan atau disinformasi terkait Covid-19. Keminfo setiaip hari memonitor informasi atau hoax, terhitung dari akhir Januari hingga Juni ini sudah terdapat 850 jenis hoax.
“Kalau satu hoax saja diviralkan, akan sangat menyesatkan. Misalnya, hoax yang beberapa hari ini viral mengenai obat aspirin dan jus lemon yang dikatakan sangat manjur untuk menangani Covid-19. Padahal bisa menyebabkan keracunan,” pungkas Niken.