Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Berziarah ke makam keluarga atau nyekar menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia seusai Sholat Idul Fitri. Tidak heran jika banyak tempat pemakaman umum dipenuhi orang berziarah.
Para peziarah mengatakan, dirinya bersama keluarga nyekar rutin setiap tahun setelah melaksanakan sholat Idul Fitri. Termasuk tahun ini Idul Fitri 1441 Hijriyah atau 2020 Masehi.
Diantara makam umum yang ramai oleh peziarah yaitu di Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding. "Setiap tahun jika Idul Fitri pasti nyekar ke makam keluarga. Kami memohon ke Allah SWT untuk mengampuni doa almarhum/almarhumah yang sudah lama tiada," terang Habibullah kepada blokTuban.com, Minggu (24/5/2020).
Habib mengatakan, selain bersilaturahim dan memaafkan, momen lebaran menjadi waktu untuk menyapa dan mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
Dalam kondisi normal keluarga jauh pasti datang dan bersalama sapa. Berbeda dengan sekarang di masa pandemi Covid-19, mengucapkan Idul Fitri dan memohon maaf lewat virtual saja.
Pantauan di makam umum, peziarah yang nyekar ada yang masih mengenakan perlengkapan sholat lengkap. Maupun pakaian biasa persiapan untuk datang ke keluarga dekat.
Tradisi tahuan semacam ini, juga membawa berkah bagi pedagang bunga di sekitar makam. Rata-rata peziarah membeli bunga minimal Rp20.000. [ali/ito]