Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Warga Desa Simo, Kecamatan Soko, sedang dilanda galau tentang kabar salah satu warga yang terjangkit positif Covid-19. Segenap masyarakat desa yang ada di ujung selatan Tuban ini pun bergegas garak tanggap dan mengupayakan kewaspadaan ekstra optimal.
Asal mula rumor ini ketika broadcast santri asal Pondok Pesantren Al-Fatah, Temboro, Kabupaten Magetan yang berbondong pulang ke wilayahnya masing-masing mendapat respon dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Civid-19. Salah satunya di Kabupaten Tuban, yang mana telah dilakulan tes Rapid kepada 45 santri asal Temboro. Melalui tes tersebut, hasilnya 6 santri dinyatakan positif.
Tim lapangan blokTuban.com berusaha mencari seluk beluk kekonkritan data, apa yang sebenarnya terjadi ketika wabah hyper active ini mampir di perbatasan wilayah Tuban selatan, khususnya di Desa Simo. Supaya tak menjadi simpang siur, Pemerintah Desa (Pemdes) Simo beserta Kepala UPTD Puskesmas Soko memberikan konfirmasi perihal peristiwa tersebut.
Selasa (28/4/2020) pagi, Pemdes Simo mengantar santri asal Temboro yang divonis positif terjangkit Covid melalui tes Rapid ke Puskesmas Soko. Setelahnya, santriwati berusia 17 tahun tadi diantar ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R Koesma Tuban untuk dilakukan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR).
"Iya, santri asal Desa Simo ada yang dinyatakan positif setelah di tes Rapid. Tadi langsung kami antar ke Puskesmas Soko dan langsung estafet ke RSUD Tuban," ujar Amiek Fadhori selaku PJ Kepala Desa Simo ketika ditemui blokTuban.com di area Balai Desa setempat.
PJ Kades menjelaskan, keadaan satriwati tengah sehat bugar. Sehat, tanpa ada gejala penyakit apapun yang diderita. Maka dari itu, besar harapannya agar tes maupun uji kesehatan lainnya menunjukkan hasil negatif.
"Keadaannya sehat tanpa keluhan sakit. Kita doakan semoga hasil tes lain menunjukkan negatif," tandas Amiek.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Soko, Mushollin ketika dikonfirmasi terkait santriwati anak Desa Simo yang pulang dari Temboro juga menuturkan hal yang sama. Bahwa santri yang bersangkutan mau minta memang tidak sakit.
"Alhamdulillah sehat-sehat (kondisi santri red*). Hari ini, Selasa 28 April 2020 masih dalam pemeriksaan PCR pertama. Dan besok hari Rabu pemeriksaan PCR ke dua di RSUD Tuban. Hasilnya, menunggu 5 sampai 10 hari," terang Mushollin melalui pesan jaringan sosialnya.
Adapun hasil tes Rapid yang telah dilakukan dan merujuk hasil positif, tak diambil pusing olehnya. Pihaknya beranggapan jika tes tersebut belum bisa dipakai sebagai penegakkan diagnosa, alias akurasinya yang kurang kuat.
"Kita tunggu saja nanti hasil PCR, semoga negatif. Aamiin," pungkas Kepala Puskesmas Soko berharap. [feb/ito]