Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Naik turunnya harga salah satu komoditas buah yang panen di awal bulan ramadhan, yakni buah melon, membuat rentan perekonomian antara petani dan pedagang bernasib tak tentu.
Harga yang fluktuatif tersebut, diakibatkan oleh dampak sebaran wabah Covid-19 yang merebak di seluruh penjuru wilayah. Ditambah lagi pasar dagang jadi sempit, minat konsumen yang tak bisa diprediksi pasti.
"Biasanya harga per kilo Rp6.000 tapi sekarang bisa turun Rp4.500 juga per kilo," keluh petani melon di Desa Bandungrejo, Kecamatan Plumpang.
Mau tidak mau, memang petani melon saat ini terpaksa menelan pahit hasil tanaman melon yang mereka rawat sejak 2 bulan lalu. "Harganya belum bersahabat. Mau bagaimana lagi, memang dampak Corona se-Indonesia. Terus kalau sudah penerapan PSBB mau anjlok berapa lagi harganya," timpalnya.
Sementara Pak Tris, salah satu pedagang buah di Kecamatan Soko mengaku jika belakangan ini buah melon tren penjualannya semakin menurun. Padahal, bulan puasa saat ini harusnya buah melon biasanya laris diburu pembeli.
"Gak pasti saya jualnya. Kalau kepepet setengah hari sepi, saya jual harga asli. Asal balik modal sudah senang. Gak pedagang gak petani, sekarang apa-apa susah," kata lelaki asal Desa Nguruan itu. [feb/rom]
Fluktuatif Harga Melon Awal Ramadhan
5 Comments
1.230x view