Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Tanggapi keluh kesah salah satu guru honorer di Media Sosial (medsos), Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban berharap para guru bisa sabar dan dinas mohon pengertiannya.
Beberapa saat lalu, Medsos dihebohkan dengan salah satu cuitan guru honorer yang berkeluh kesah karena belum menerima gaji selama tiga bulan mulai Januari sampai Maret 2020.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Nur Khamid mengatakan, untuk honorer K2 yang dibayar menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sudah cair dan untuk yang lainnya sedang proses.
"Kemarin sudah akan kami cairkan dan sudah kami S-K-kan sehubungan ada perubahan aturan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sehingga kami harus buat kebijakan baru dan terpaksa kami rubah atau migrasi data," ungkap Nur Khamid, Minggu (29/3/2020).
Ia menjelaskan, sebagian penerima honor dari BOS harus digeser ke APBD, demikian juga sebaliknya.
"Kalau ini tidak kami lakukan ribuan Guru Tidak Tetap (GTT) tidak bisa dibayar melalui BOS," ujarnya.
Lebih lanjut, di tengah polemik ini terhembus angin yang cukup segar, Nur Khamid menambahkan, mulai saat ini 93 Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang mempunyai murid kurang dari 60 siswa di Kabupaten Tuban, yang selama ini membayar GTT-nya Rp100 hingga Rp150 ribu per bulan akan diambilalih dinas.
"Kami bayar melaui APBD, honornya naik menjadi Rp700 ribu per bulan. Semoga segera terselesaikan," tuturnya.
Ia berharap, semua kepala sekolah yang selalu dilibatkan dalam menyelesaikan permasalahan ini bisa membantu menjelaskan pada teman-teman GTT atau PTT, ia juga memohon pengertian dan kesabarannya.
"Saya sudah bergerak di dalam, dan tim Dinas Pendidikan sudah bekerja samapi malam. Juga kemarin seluruh Kabupaten Tuban sedang menandatangani SPJ pencairan," tandasnya. [nid/rom]
Tanggapi Cuitan Guru Honorer, Dispendik Harap Sabar dan Pengertian
5 Comments
1.230x view