Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Produsen tahu di Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban berencana menaikkan harga tahu karena harga kedelai naik.
Kenaikan tersebut imbas pelemahan rupiah atas dolar yang pada Sabtu (21/3/2020) siang mencapai Rp15.999/dolar AS.
"Harga kedelai hari ini naik Rp8.000 per Kilogram, dari semula Rp7.200 sampai Rp7.500," terang Pemilik pabrik tahu, Wardam kepada reporter blokTuban.com.
Dengan naiknya harga kedelai sebagai bahan utama produksi tahu, produsen di Tuban dibuat galau. Ada beberapa opsi yang akan dilakukan produsen, mulai dari menaikkan harga tahu hingga memperkecil ukuran tahu.
Bagi Wardam, menaikkan harga tahu merupakan pilihan yang logis. Untuk mendapat keuntungan dan memperkecil kerugian, dirinya memilih untuk mempertahankan ukuran tahu.
Tahu hasil produksinya biasa dibeli oleh pedagang mulai Desa Keradenan sampai Paciran, Lamongan. Untuk wilayah Barat mulai Kecamatan Jenu sampai Sarang, Rembang.
"Sekarang untuk Jenu-Sarang dihentikan karena sistem pembayarannya sulit," imbuh pria yang mulai menjadi buruh sejak tahun 1966 ini.
Dijelaskan Wardam, sebelum rupiah melemah harga kedelai masih stabil Rp6.500 per Kilogram. Usaha tahu miliknya dalam sehari bisa menghabiskan 5 sampai 6 kwintal dan sekarang menurun hingga 2 kwintal.
Pengurangan produksi ini juga berdampak pada pendapatan. Jika sebelumnya dalam sehari mendapat Rp5 sampai Rp6 juta, hari ini menyusut hingga Rp2 juta.
Dia mengharapkan nilai tukar rupiah atas dolar kembali stabil dalam waktu cepat. Sehingga produksi tahu kembali stabil dan produsen tahu tidak dibuat pusing.
"Per papan biasanya Rp2.300 sekarang akan dinaikkan Rp2.600," pungkasnya. [ali/rom]
Dampak Rupiah Melemah, Harga Tahu di Tuban Naik
5 Comments
1.230x view