Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - Komisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban telah melakukan kunjungan kerja di PT. Pertamina (Persero) pusat Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Dalam pertemuan ini, Ketua Komisi 4, Tri Astuti menyampaikan banyak aspirasi masyarakat setempat. Baik yang pro maupun kontra di lingkup operasi kilang minyak.
"Banyak hal yang kami sampaikan dalam menyambut industri terbesar di Asia ini dan ditarget selesai pada kurun waktu 5 th ke depan," tutur Tri Astuti kepada Reporter blokTuban.com.
Srikandi yang juga Ketua DPC Gerindra Tuban ini menilai, pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) dari Pertamina dan Rosneff di Tuban investasinya sangat besar. Proyek yang berlokasi di Kecamatan Jenu ini menempati lahan seluas 900 hektare dan bakal menyerap 20.000 tenaga kerja.
Di samping itu, Kilang Tuban juga direncanakan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) berkualitas Euro V, dalam upaya pemerintah meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi Nasional dengan kapasitas produksi 300rb barrel/ hari.
"Untuk itu komisi 4 DPRD yang membidangi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat melakukan kunjungan kerja ke Pertamina pusat," terang politisi Dapil II panjang lebar.
Selain menyampaikan aspirasi pro kontra di akar rumput, Astuti juga memiliki delapan permohonan kepada Pertamina. Pertama, harus didirikan sekolah dengan kurikulum yang sesuai skill dan dibutuhkan sesuai dengan perkembangan industri di Tuban.
Kedua, segera di bangun sebuah Rumah Sakit yang nantinya sebagai rujukan bagi warga yang kurang mampu. Ketiga, lahan yang telah di ukur dan telah di hitung nilai oleh tim apresial segera dibayarkan.
Keempat, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berupa pemberdayaan masyarakat dan kemitraan dalam meningkatkan perekonomian warga bukan hanya di berikan pada masyarakat sekitar perusahaan namun kepada seluruh warga Tuban tersebar di 20 kecamatan.
Kelima, kearifan lokal di Tuban harus dilestarikan dan di budayakan. Keenam, untuk menjaga kelestarian lingkungan lahan hijau agar diperhatikan. Ketujuh, pemberian bea siswa secara berjenjang sampai dengan perguruan tinggi. Kedelapan, kesejahteraan yang berkelanjutan untuk masyarakat sekitar perusahaan terutama petani dan nelayan.
"Untuk itu kami juga berharap putra putri Tuban bergegas meningkatkan kualitas dan kapasitasnya sehingga menjadi SDM unggul yang nantinya mampu bersaing dan siap menghadapi pesatnya industrialisasi di Tuban," pinta Astuti.
Pertamina yang diwakili Arya Dwi Paramitha selaku PV CSR dan Smap Alex merespon baik kunjungan Komisi 4 DPRD Tuban. Delapan permohonan yang dimaksud bakal disampaikan untuk diputuskan segera.
Perlu diketahui, selama 3 tahun Pertamina telah mengeluarkan kurang lebih Rp2,8 Miliar untuk beasiswa 21 peserta dari Tuban. Anggaran tersebut diperuntukkan makan, kos, laundry dan pendidikan kuliah peserta di PEM Akamigas Cepu. [ali/col]