Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (“Perseroan”) mengumumkan Kinerja Keuangan Perseroan periode Januari hingga September tahun 2019 (“9M19”). Untuk kinerja keuangan konsolidasian (9M19) mencatatkan kenaikan pendapatan sebesar 31 persen menjadi Rp 28,12 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 21,45 triliun. EBITDA juga meningkat 26 persen menjadi Rp 5,9 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan pendapatan dan EBITDA Perseroan selain dari hasil konsolidasi kinerja PT Solusi Bangun Indonesia Tbk. (“SBI”) ke dalam Semen Indonesia grup sejak Februari 2019, juga merupakan hasil dari berbagai upaya sinergi yang dilakukan antar perusahaan dalam Semen Indonesia Grup seperti pemasaran, penataan jaringan distribusi yang terintegrasi, sinergi proses pengadaan, serta terus dijalankannya program cost transformation di berbagai bidang.
"Laba bersih Perseroan untuk periode 9 bulan 2019 sebesar Rp1,3 triliun atau menurun 38 persen dari periode yang sama tahun lalu terutama disebabkan adanya peningkatan beban bunga," Sigit Wahono, GM of Corporate Communication dalam keterangan resminya, Kamis (31/10/2019).
Sejalan dengan visi perseroan untuk menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan terkemuka di regional, perseroan akan terus mengedepankan sinergi di berbagai fungsi antar anggota grup untuk terus dapat meningkatkan profitabilitas dengan mengedepankan cost efficiency melalui berbagai inisiatif cost transformation, serta pengembangan bisnis bahan bangunan yang bernilai tambah.
Ditambahkan Sigit, pertumbuhan volume penjualan domestik perseroan diluar SBI hingga September 2019 sebesar -4,9 persen dibanding tahun 2018. Hal ini sejalan dengan permintaan semen di Indonesia sampai September 2019 yang masih mengalami pelemahan sebesar -2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
"Perseroan berupaya untuk meningkatkan volume penjualan dan mengelola tingkat utilisasi yang optimal dengan menggenjot penjualan ekspor. Hingga September 2019, volume ekspor Perseroan dari Indonesia meningkat 7 persen menjadi 2,9 juta ton," tutup Sigit. [ali/lis]