Reporter: Ali Imron
blokTuban.com - ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bersama mitra Yayasan Sedulur Pena (YSP) di akhir Program ROW 2019 berkomitmen menguatkan kapasitas 30 relawan keselamatan jalur pipa (Rekjap) di sepanjang 72 Kilometer (KM).
Mereka diajak sharing sekaligus mengunjungi langsung Lapangan Banyu Urip di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Rabu (23/10/2019).
Tiba di Lapangan Banyu Urip, Rekjap didampingi Tim YSP langsung berdiskusi dengan perwakilan EMCL, Ichwan Arifin. Para relawan berbagi pengalamannya selama mendampingi masyarakat sepanjang jalur pipa darat di Kabupaten Bojonegoro-Tuban.
Sebelum kunjungan industri, para relawan EMCL bekerjasama dengan Yayasan Sedulur Pena beberala kali melakukan sosialisasi tingkat lokal desa, face to face, kecamatan hingga kabupaten.
Berdasarkan pengalamannya di lapangan, Rekjap Desa Nguruan, Kecamatan Soko, Adi menilai butuh cara lebih efesien dalam menyosialisasikan keselamatan dan keamanan pipa. Perbedaan psikologis dan latar belakang masyarakat, menjadikan Rekjap harus menggunakan beragam cara komunikasi.
"Karakter warga terus dipelajari dan sosialisasi kepada penggaran berstatus kontrak/ musiman harus terus dilakukan," kata Adi.
Ichwan Arifin kemudian menanggapi bahwa tidak ada istilah eks pemilik/ private, kecuali Tanah Kas Desa (TKD). Secara aspek legal, karena telah dibeli untuk tanah yang sebelumnya berstatus milik warga telah dibeli negara untuk jalur pipa.
Sesuai komitmen awal warga masih boleh mengelola, tapi tidak boleh dikomersilkan dengan sewa tahunan/ musiman. Kedepan Rekjap harus rutin menjelaskan kepada warga secara persuasif.
"Tak kalah pentingnya menaruh papan informasi untuk membantu penyampaian do and don't dengan beberapa kajian sebelumnya," terang Ichwan. [ali/ito]