Pertamina EP Field Sukowati Lakukan Inovasi dan Efisiensi

Reporter: Ali Imron

blokTuban.com – Untuk menjawab tantangan dari pemerintah yang diwakili SKK Migas sebagai pengawas, pengendali dan pengelola industri hulu migas di Indonesia, Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field melakukan improvisasi dan inovasi.

Inovasi dilakukan untuk pembenahan penggunaan Chemical PPD (Pour Point Depressant) di Lapangan Sukowati. Inovasi terhadap evaluasi dan monitoring penggunaan Chemical PPD, Sukowati Field mampu mengurangi penggunaan chemical PPD tanpa mengurangi mutu operasi produksi. Sehingga menekan biaya alias melakukan efisiensi miliaran rupiah.

Agus Amperianto GM Pertamina EP Asset 4 menyampaikan, bahwa hal ini dilakukan dalam rangka efisiensi biaya operasi produksi khususnya untuk penggunaan Chemical.

Sedang Field  Manager Pertamina EP Field Sukowati Indarwan Harsoni menjelaskan, inovasi dan efisiensi yang dilakukan ini adalah langkah berani yang telah dilakukan untuk keluar dari zona nyaman sejak alih kelola operator dari JOB PPEJ ke Pertamina EP.

‘’Efisiensi dalam penggunaan Chemical ini besar artinya bagi Pertamina EP,’’ ujar dia.

Keberhasilan memanfaatkan tantangan jadi peluang itu terwujud  setelah Tim CIP FTP-BBM pada awal tahun 2019 melakukan inovasi sistem evaluasi dan monitoring injeksi Chemical PPD untuk pengiriman Minyak ke FSO. Sehingga mampu mengurangi pemakaian chemical PPD tersebut. 

‘’Dengan begitu, Pertamina EP Field Sukowati tidak perlu menggunakan banyak Chemical PPD saat melakukan proses pengiriman minyak ke FSO,” tambah Indarwan Harsoni .

Dia menjelaskan, dalam proses pengiriman minyak ke FSO diperlukan injeksi Chemical PPD  yang berguna untuk menaikkan Pour Point minyak agar tidak terbentuk Wax sepanjang pipa.

Injeksi PPD sudah dilakukan sejak operator lama JOB PPEJ dengan dosis 300 PPM dan evaluasinya hanya menggunakan data Pigging dan hasil lab test Chemical PPD.

Dengan inovasi pada sistem evaluasi memakai data Pressure itu, Pigging, Field & laboratory test kebutuhan Chemical PPD hanya sedikit. Yaitu dengan dosis 50 PPM, sehingga Pertamina EP Field Sukowati bisa melakukan penghematan.

‘’Total nilai penghematan sekitar Rp 8 Miliar rupiah setiap tahun. Itu belum termasuk nilai yang tidak bisa diukur, yakni Segi Safety,’’ ungkapnya.

Keberhasilan melakukan inovasi ini, tegas Indarwan harsoni,  juga memberi manfaat besar bagi Pertamina EP untuk menaikkan keuntungan jika produksi minyak dan gas tidak dapat naik. 

‘’Inovasi yang dilakukan ini merupakan Continuous Improvement Program (CIP) yang merupakan program Pertamina EP untuk mendorong seluruh karyawan melakukan inovasi demi kemajuan perusahaan dan negara,’’ tandasnya.[ali/ono]