Reporter : Ali Imron
blokTuban.com - Sejumlah warga Desa Karanglo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban menghentikan dan melakukan protes terhadap pekerja uji sesmik 3D Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PHE TEJ). Hal itu setelah sekolahan Taman Kanak - Kanak (TK) dan sejumlah rumah milik warga mengalami retak-retak yang didiga diakibatkan getaran dari truck vibro.
Lebih dari itu, proses pencarian cadangan minyak yang dilakukan anak usaha Pertamina tersebut diduga sempat mengganggu proses belajar mengajar. Anak-anak TK sempat menangis histris diduga karena ketakutan dengan getaran truck vibro.
“Anak-anak tadi pada nangis semua karena takut sekolahanya goyang-goyang, dan trauma tidak mau masuk kelas,” terang Wahyu Sulis Setiyowati salah satu guru TK Karanglo, Selasa (17/9/2019).
Sulis menegaskan, getaran truck vibro tersebut juga sembuat tembok dan plafon kelas mengalami retak dan rusak. Selain sekolahan beberapa rumah warga juga mengalami kerusakan.
“Untuk rumah yang rusak tadi ada 4 unit. Mungkin akan bertambah lagi,” terangnya.
Humas PHE, Mohammad Ulin Najah saat dikonfirmasi mengatakan faktor psikologis ketakutan warga memang ada. Karena memang posisi rumah-rumah di Karanglo sangat dekat dengan jalan.
“Kami dan muspika di lapangan semua terus monitor serta melakukan tindakan-tindakan mitigasi dan evaluasi secara intens,” ungkapnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan awal terkait bangunan baik rumah warga maupun sekolahan yang mengalami kerusakan.
“Besok kita akan turun kelapangan dengan tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menilai kerugian yang harus diganti perusahaan,” janjinua.
Sedangkan untuk anak-anak yang sempat mengalami trauma dan menangis histris pihaknya telah melakukan penanganan dan pemahaman terhadap anak-anak.
“Untuk anak-anak sudah kita berikan pemahaman dan pengertian,” tandasnya. [ali/ito]