Reporter: Mochamad Nur Rofiq
blokTuban.com - Proyek pemasangan pipa gas bumi yang dilakukan PT Bahtera Abadi Gas (BAG) di Kecamatan Parengan dan Senori, Tuban dinilai masyarakat kurang terbuka. Pasalnya warga yang mendapatkan sosialisasi hanya sebagian.
Sebagian warga Dusun Kedungkebo, Desa Rayung, Kecamatan Senori, misalnya, mereka mengaku khawatir dengan adanya proyek pemasangan pipa gas tersebut. Sebab mereka khawatir terjadi masalah, sedangkan mereka minim sosialisasi.
"Khawatir. Takutnya ada kebocoran tapi kami ndak tau bagaimana mengantisipasinya. Sementara kami awam dan belum menerima sosialisasi," tutur Kusmiati Warga Kedungkebo, Rayung kepada blokTuban.com, Selasa (18/6/2019) lalu.
Wanita yang rumahnya berjarak sekitar 20 meter dengan pemasangan pipa itu menambahkan, yang mendapatkan sosialisasi hanya warga yang sawahnya dilalui pipa. Sementara warga yang rumahnya hanya berjarak puluhan meter, sedangkan tanahnya tidak dilalui pipa tidak ikut mendapatkan sosialisasi.
"Yang dapat sosialisasi kemarin hanya yang punya sawah," timpal warga lain, Kami yang kebetulan berkumpul di RT 2 RW 4 bersama Kusmiati.
Hal senada juga dilontarkan warga Sembung, Kecamatan Parengan, Suwandi. Ia berujar, jalan raya di depan rumahnya bakal ditanami pipa gas bumi tersebut. Kendati begitu, ia belum pernah mendapatkan sosialisasi dampak yang ditimbulkan jika ada masalah proyek tersebut.
"Itu sedang digali di sebelah timur. Sebentar lagi sampai depan rumah, tapi kami belum dapat sosialisasi secara detail. Saya bahkan baru saja dapat uang Rp200.000 yang katanya uang Bleduk (dampak debu)," beber bapak dua anak itu.
Suwandi berharap, perusahaan lebih terbuka lagi kepada masyarakat yang lingkungannya dilalui penanaman pipa gas bumi. Sebab, jika kemudian hari ada masalah, masyarakat bisa mengatasi secara dini.
"Ya paling tidak dikasih tahu. Jika ada masalah, masyarakat diajari cara menanganinya. Agar masyarakat tidak diselimuti rasa khawatir," tandasnya.
Di kesempatan berbeda, perwakilan BAG, Andi Cahaya Nugroho, saat berhasil dikonfirmasi hari ini, Kamis (20/6/2019), pihaknya sudah menggelar sosialisasi bersama Pemerintah Desa Sidoharjo pada bulan April 2019. Bahkan, sosialisasi digelar dua kali di balai desa setempat.
"Untuk Desa Sidoharjo kami sudah sosialisasi bulan April 2019 sebanyak dua kali. Sosialisasi bertempat di Balai Desa Sidoharjo dan dihadiri oleh pemerintah desa. Alhamdulillah lancar," tukas Andi.
Diketahui PT BAG merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi Compressed Natural Gas. Pihaknya telah membangun CNG Mother Station di wilayah Tuban, Jawa Timur.
Station ini berkapasitas 5 Mmscfd atau setara dengan 142.000 m3 CNG per hari dan sudah mulai beroperasi bulan Maret 2012. Sedangkan proyek pipa yang sedang berjalan ini diproyeksikan akan mengambil gas yang ada di lapangan Tapen, Senori Tuban.
Seiring dengan perkembangan bisnisnya, PT. BAG berkeinginan untuk dapat ikut serta dalam pendistribusian gas alam dengan moda transportasi Compressed Natural Gas (CNG). Untuk pengadaan dan penyaluran gas bumi ke industry di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah. [rof/col]