Reporter: Edy Purnomo
blokTuban.com - Warga sebagian besar desa di Kabupaten Tuban punya satu tradisi yang tidak pernah tertinggal saat Lebaran. Mereka terbiasa nyekar, atau mengunjungi makam leluhur sesaat setelah melaksanakan Salat Idul Fitri.
Nyekar tidak sekadar mengunjungi makam, tetapi juga menabur bunga dan kirim doa. Sebelum Lebaran, biasanya makam-makam itu juga dirapikan dan dibersihkan.
"Ada Kakek, Nenek dan saudara-saudara orang tua yang dimakamkan di sini," jelas Sujito (40), seorang warga di area pemakaman Dusun Widengan, Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (5/6/2019).
Sujito, bersama saudara-saudaranya datang sesaat setelah Salat Idul Fitri. Mereka bahkan belum berkunjung ke kerabat buat silaturahim. "Berdoa dulu buat para orang tua, baru ke para kerabat," lanjutnya.
Tradisi seperti ini sudah turun temurun. Seperti sudah menjadi adat dan kebiasaan yang menyertai di momen Lebaran.
Momen nyekar sedikit banyak membawa dampak ekonomi bagi warga. Kebutuhan kembang dan bunga buat kebutuhan nyekar menjadi peluang usaha dadakan.
"Keseharian saya jual sayur, tapi khusus Lebaran jual bunga. Hasilnya cukup lumayan bisa dapat untung antara 200 sampai 300 ribu sehari," kata Winah (35), penjual bunga. [pur/col]