Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Indonesia mempunyai fenomena unik menjelang Hari Raya Idul Fitri. Selain tradisi mudik ke kampung halaman, fenomena unik lainnya yaitu munculnya jasa penukaran uang receh di pinggir jalan. Seperti halnya di Bumi Wali, jasa tukar uang mulai menjamur bisa dijumpai di beberapa titik di antaranya sepanjang jalan Basuki Rahmad dan Jalan Diponogoro Tuban.
Di sepanjang jalan tersebut, terlihat beberapa orang menawarkan jasa penukaran uang pecahan baru seperti pecahan Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000 kepada pengguna jalan yang melintas.
Salah satu penyedia jasa penukaran uang, Darno (50) warga asal Gedungombo, mengatakan sudah sekitar 8 tahun ini setiap menjelang lebaran ia beralih dari tukang becak yang biasa mangakal di parkiran Wisata Sunan Bonang menjadi penyedia jasa tukar uang baru. Dia menjelaskan uang ini bukan uangnya ia hanya bertugas menjajakannya saja dan ia mendapatkan komisi 2 persen dari hasil penjualan. Jasa penukarannya pun sama seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap ada yang menukar Rp100 ribu ia meminta jasa Rp10.000.
"Kalau Bulan Puasa seperti ini becak sepi, jadi beralih jadi jasa penukaran uang," ungkap Darno.
Lebih lanjut, pada tahun ini pendapatamnya lumayan menurun karena banyak saingan. Pada tahun ini dalam sehari ia mendapatkan keutungan sekitar Rp300 ribu setiap harinya, tidak seperti tahun- tahun sebelumnya yang bisa mencapai Rp500 ribu. Bahkan, apabila mendekati Lebaran keuntungan bisa mencapai Rp800-900 ribuan setiap harinya.
"Tahun ini lumayan sepi tidak seperti tahun-tahun sebelumnya," ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan, Ronaldo (19) asal Medan yang sudah lama menepat di Tuban, tepatnya di Desa Tasikmadu. Ia menjelaskan, sudah dua tahun ini ia mebantu orang tuangnya menjadi jasa penukaran uang baru di pinggir jalan. Ia pun Sama seperti penyedia jasa penukaran uang lainnya, setiap penukaran Rp100 ribu ia mematok jasanya Rp10.000. "Tahun ini sepi banget," keluhnya. [nid/lis]