Reporter: Nidya Marfis H.
blokTuban.com - Di sepanjang jalan KH Mustain ada yang berbeda di Bulan Ramadan ini, bisanya jalan tersebut identik dengan lalu- lalang tukang becak peziarah Makam Sunan Bonang yang mengatre untuk mendapatkan penumpang. Namun, Bulan Ramadan ini, jalan tersebut sepi karena tidak adanya rombong peziarah. Karena itu tukang becak banyak yang gigit jari, karena pendapatnya menurun drastis, Jumat (10/5/2019)
Berdasarkan pantuan blokTuban.com, di awal Bulan Ramadan ini, rombongan peziarah menurun drastis dari hari biasanya, bahkan terminal parkir peziarah yang biasanya dipenuhi bus hari ini tidak ada. Hal ini menyebabkan tukan becak gigit jari karena pendapatannya menurun.
Rohman (45) asal Merakurak, mengaku sudah tiga tahun menjadi tukang becak peziarah. Dia mengatakan, setiap awal Bulan Ramadan sampai 20 hari mendatang jumlah rombongan peziarah menurun drastis dan mengakibatkannya pendapatnya menurun. Biasanya dalam sehari ia mampu mendapatkan Rp200 ribu di Bulan Ramadan ini terkandang hanya mendapatkan Rp20- 50 ribu.
"Awal bulan samapi 20 hari mendatang kondisinya selalu sepi, tapi kalau sudah mau mendekati Lebaran lumayan rame lagi,"ungkap Rohman.
Hal senada juga disampaikan tukang becak lainnya, yang biasa dipanggil Pencus (35) ia mengatakan, setiap awal bulan puasa kondisinya memang sepi seperti ini, hal tersebut yang mebuat beberapa tukang becak yang berasal dari luar Tuban untuk sementara berhenti dan kembali ke asalnya.
Ia menambahkan, untuk tetap mendapatkan uang ia mecari penumpang dengan mengelilingi Kota Tuban dan berhenti di beberapa tempat keramian. Dalam sehari dihari biasa ia bisa mendapatkan Rp100 ribu-200 ribu, di Bulan Ramadan ini kadang sehari pun pernah tidak mendapatkan uang.
"Mau gimana lagi, saya tidak mempunyai keahlian lain juga tidak mempunyai sawah. Ngetem disini sambil berharap mendapatkan sumbangan sembako,"ungkapnya. [nid/lis]