Reporter : Ali Imron
blokTuban.com – Meski Lahan Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) segera dikosongkan setelah tali asih diberikan, namun penggarap lahan yang belum panen tidak usah khawatir.
Sebab, Pertamina akan membersigkan lahan secara selektif. Pertamina menyatakan akan menunggu untuk melakukan pengosongan atau pembersihan. Kelonggaran tersebut diberikan sebagai komitmen pemerintah, bahwa proyek Kilang Tuban tidak merugikan lingkungan.
Projek Coordinator Kilang Tuban, Kadek Ambara Jaya menjelaskan, sesuai jadwal pengosongan lahan dilakukan setelah penggarap menerima tali asih Rp20 juta per hektare. Pesan bagi yang sudah panen, diminta tidak menanam lagi.
"Karena kalau tanam lagi nanti molor waktunya," ujarnya, ketika dikonfirmasi blokTuban.com, di Kantor Kecamatan Jenu, Minggu (10/3/2019).
Sedangkan bagi penggarap yang terlanjur menanam, Pertamina akan melakukan pembersihan lahan secara selektif. Diharapkan dukungan penuh dari penggarap, supaya mega proyek kilang di Jenu bisa beroperasi tahun 2025.
Salah seorang penggarap lahan, Dedi asal Desa Rawasan, mengaku senang menerima tali asih karena ini lahan dari pemerintah dan warga sudah diijinkan mengerjakan bertahun-tahun. Keluarganya menggarap lahan 400 meter persegi.
"Lumayan menerima sekitar Rp 10 juta," terangnya sambil tersenyum.
Adapun data penerima tali asih total 779 penggarap. Mereka berasal dari Desa Wadung 404 orang Rawasan 100 orang, Kaliuntu 49 orang, dan Mentoso 226.[ali/ono]