Reporter: M. Anang Febri
blokTuban.com - Hari ke-5 banjir yang menyapa wilayah bantaran Sungai Bengawan Solo mulai dari desa di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, hingga Kecamatan Widang, perlahan mulai surut. Sejumlah akses jalan penghubung antar desa maupun antar kecamatan, seperti Desa Kenongosari-Soko sampai Desa Karangtinito-Rengel sudah kering dan dapat dilalui kendaraan umum.
Saat ini tinggi muka air (TMA) Bengawan Solo pun relatif stabil sehingga air luberan dari sawah, jalan, dan lingkungan warga pelan-pelan bebas dari rendaman banjir.
Dari pantauan lapangan, banjir dapat dilihat dari pertigaan tong Desa Karangtinoto. Akses tersebut menghubungkan 3 Desa, yakni Desa Kanorejo, Desa Tambakrejo, Kecamatan Rengel, dan Desa Rahayu, Desa Kenongosari, Kecamatan Soko.
"Alhamdulillah jalanan sudah kering, jadi bisa aktivitas seperti biasa lagi. Semoga banjirnya nggak datang lagi," ungkap salah satu warga Dusun Karangasem, Desa Karangtinoto, Yati kepada blokTuban.com, Minggu (10/3/2019).
Dia juga menambahkan, sebelumnya pada Sabtu (9/3/2019) kemarin, banjir luapan Bengawan Solo memberi dampak pada sungai kecil dan lahan pertanian di desa setempat.
"Dari pertigaan sana, sekarang kalau mau ke Tambakrejo sudah bisa lewat. Banjirnya sudah surut kok," imbuhnya.
Sementara warga lain, Kasmidin mengaku cukup tenang sebab banjir mulai surut. Dia berharap lebih pada alam agar tak lagi hujan lebat nan berlebihan. Sebab dikhawatirkan Bengawan Solo kembali meluap, merendam lahan pertanian, juga akses jalan warga.
"Harapannya ya nggak ada banjir lagi. Repot kalau jalan kebanjiran, mau kemana-mana susah. Kanan kiri penuh air jadi pusing malah," ujar lelaki di Dusun Tomerto itu.
Meski banjir telah surut, namun sejumlah akses lain masih tetap dalam kubangan. Jalanan penghubung antara Desa Kanorejo dan Desa Sawahan, maupun jalan alternatif penghubung keduanya. Kendaraan roda dua maupun roda empat, bahkan belum berani lewat karena takut kalau-kalau mogok. [Feb/col]